Dunia

AS minta warganya hati-hati berkunjung ke Arab Saudi

Otoritas AS mengungkapkan Houthi masih merencanakan serangan terhadap tempat-tempat strategis di Arab Saudi

Muhammad Abdullah Azzam  | 18.09.2019 - Update : 19.09.2019
AS minta warganya hati-hati berkunjung ke Arab Saudi Sekelompok orang berkumpul untuk menggelar demonstrasi memenentang serangan udara Arab Saudi dan Embargo terhadap Yaman pada 26 Februari 2019, di New York, AS. (Atılgan Özdil - Anadolu Agency)

Ankara

Zuhal Demirci

ANKARA

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya agar berhati-hati saat bepergian ke Arab Saudi karena ancaman terorisme dan serangan rudal dengan drone terhadap warga sipil di selatan Arab Saudi.

Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu AS memperingatkan para warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah Arab Saudi yang berjarak 80 km dari perbatasan Yaman karena adanya ancaman terorisme dan bentrokan bersenjata.

Pengumuman tersebut menyebut kelompok-kelompok teroris masih terus merencanakan serangan terhadap lokasi wisata, transportasi, pusat perbelanjaan dan fasilitas pemerintah di Arab Saudi.

Otoritas AS mengungkapkan Iran memasok senjata termasuk drone, rudal, dan roket kepada kelompok Houthi di Yaman dan kelompok-kelompok lainnya di kawasan Timur Tengah.

Houthi masih merencanakan serangan terhadap tempat-tempat strategis di Arab Saudi.

Insiden kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok dukungan Iran merupakan ancaman besar bagi warga AS yang tinggal dan bekerja di dekat pangkalan militer dan infrastruktur sipil strategis.

Pemberontak Houthi yang didukung Iran mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas Aramco milik Arab Saudi, Sabtu.

Arab Saudi untuk sementara waktu mengurangi produksi minyak dari dua fasilitas itu, yang setara dengan hampir 2 juta barel per hari.

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada Selasa mengatakan bahwa pasokan minyak telah kembali ke tingkat yang sama sebelum serangan terjadi.

Amerika Serikat menuduh Iran berada di balik serangan itu, sementara Arab Saudi masih menunggu hasil penyelidikan.

Sejak 2015, koalisi pimpinan Saudi telah memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Akibatnya, ribuan warga Yaman terbunuh dan mendorong negara itu jatuh ke ambang bencana kelaparan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın