Arab Saudi ingin perkaya uranium untuk tenaga nuklir
Menteri Energi Saudi mengatakan kerajaan berencana membangun dua reaktor nuklir
Abu Dhabi
Ali Abo Rezeg
ABU DHABI
Arab Saudi tengah mengupayakan produksi dan pengayaan uranium untuk program tenaga nuklirnya.
"Kami melanjutkannya dengan hati-hati. Saat ini kami sedang bereksperimen dengan dua reaktor nuklir," kata Pangeran Abdulaziz bin Salman, menteri energi Saudi yang baru, pada Senin.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Kongres Energi Dunia ke-24 di Abu Dhabi.
Dia mengatakan Arab Saudi ingin melanjutkan siklus penuh program nuklir, termasuk produksi dan pengayaan uranium untuk bahan bakar untuk memenuhi produksi listrik.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada bahan bakar fosil.
Abdulaziz bin Salman menekankan bahwa Saudi ingin memanfaatkan teknologi nuklir.
Pada Januari, Presiden Kota Raja Abdullah untuk Energi Atom dan Energi Terbarukan (KACARE) Khalid bin Saleh Al-Sultan mengatakan bahwa kerajaan telah menerima tawaran untuk membangun dua reaktor nuklir dari lima negara, di antaranya Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis, dan Korea Selatan.
Proyek tersebut diperkirakan menelan rata-rata biaya sekitar USD7 miliar.
Kerajaan itu juga berencana untuk memproduksi 3,45 gigawatt energi terbarukan tahun depan.