Anadolu Agency liput persiapan tentara Libya bebaskan Kota Sirte
Tentara Libya menunggu perintah untuk membebaskan Sirte
Libyan
Enes Canli, Muhcahit Aydemir
SIRTE, Libya
Anadolu Agency memantau persiapan tentara Libya, sebagai bagian dari operasi militer Jalan Kemenangan, untuk membebaskan Kota Sirte dan memotret persiapan militer di daerah Abugrein dan Al-Washka.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mayjen Hussein al-Shaltati, komandan lapangan tentara Libya di daerah al-Washka, mengatakan bahwa pasukan militer Libya bergerak maju menuju Sirte atas perintah dari Kepala Dewan Presiden Pemerintah, Fayez al -Sarraj.
Al-Shaltati menambahkan bahwa pasukan yang berpartisipasi dalam Operasi Jalan Kemenangan dengan cepat maju menuju pangkalan Sirte dan al-Jufra.
Dia mengungkapkan bahwa pasukan menghadapi kesulitan karena serangan udara oleh panglima pemberontak Khalifa Haftar, tetapi persiapan masih terus dilakukan.
"Kami sedang menunggu instruksi. Pasukan kami menerima dukungan tambahan dari Operasi Gunung Api Kemarahan, yang mengirimkan pasukan tambahan ke front ini. Insya Allah, kami akan menyelesaikan persiapan yang diperlukan dan terus bergerak menuju Sirte," ujar dia.
Sang komandan menyatakan apresiasinya kepada para ahli yang datang dari Turki untuk membersihkan ranjau yang ditanam oleh milisi Haftar di Tripoli dan untuk memastikan warga sipil kembali ke rumah dengan selamat.
Dia menambahkan bahwa para ahli penjinak bom Turki telah melakukan pekerjaan yang sangat penting dan menunjukkan pengalaman hebat dalam membongkar ranjau.
Sementara itu, Abdel-Hamid Abu Zayyan, seorang kapten militer, mengatakan unit-unit tentara yang dikerahkan di daerah sekitar Sirte hanya berjarak 50 km dari pusat kota.
"Kami siap memasuki Sirte dan membersihkan semua wilayahnya dari milisi Haftar," tutur dia.
Abu Zayyan menyatakan bahwa saudaranya terbunuh dalam operasi militer melawan Daesh/ISIS di Sirte pada 2016.
"Ketika milisi [Haftar] menyerbu Sirte, mereka memasuki gedung Museum Martir kota dan menghancurkan foto para martir yang berperang melawan Daesh/ISIS, termasuk saudara lelaki saya," lanjut dia.
Abu Zayyan menegaskan bahwa praktik semacam itu meningkatkan tekad mereka untuk membebaskan Sirte dari Haftar.
Dia juga memuji upaya yang dilakukan oleh para ahli Turki dalam membongkar ranjau dan bom rakitan di selatan Tripoli dan memastikan kembalinya warga sipil ke rumah mereka.
Sirte memiliki nilai strategis, karena mempunyai pangkalan udara militer di selatan dan dianggap sebagai pintu gerbang ke sumber minyak.
Tentara Libya baru-baru ini memberikan pukulan berat kepada Haftar dengan membebaskan Tripoli dan Tarhuna, serta lokasi strategis lainnya, termasuk pangkalan udara Al-Watiya, dari milisinya.
Pemerintah sah yang diakui PBB telah menghadapi serangan pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
