Dunia

Afrika Selatan rusuh, massa menjarah toko milik asing

Polisi mengatakan lebih dari 90 orang telah ditangkap karena aksi penjarahan dan kekerasan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 03.09.2019 - Update : 03.09.2019
Afrika Selatan rusuh, massa menjarah toko milik asing Ilustrasi: Aparat berjaga kerusuhan di Afrika Selatan. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hassan Isilow

JOHANNESBURG 

Massa menjarah toko-toko milik waga asing di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Senin, sebagai bagian dari aksi protes terhadap kehadiran migran yang dianggap merebut peluang mereka dalam perekonomian.

Sejumlah kendaraan dan toko milik warga negara asing, terutama dari negara-negara Afrika dan Asia juga dibakar.

Kekerasan dimulai pada Minggu malam di Jeppestown dekat Johannesburg, di mana penduduk mulai menjarah toko-toko milik asing setelah salah satu bangunan di kompleks itu terbakar.

Pada Senin pagi, kekerasan menyebar ke bagian lain Johannesburg dan Ibu Kota Pretoria, di mana banyak orang terlihat membobol toko dan mencuri barang-barang, mulai dari bahan makanan hingga peralatan elektronik.

Polisi menembakkan peluru karet dan setrum granat untuk memadamkan situasi ketika perusuh masuk ke lebih banyak toko dan menyerang pemiliknya.

Pengendara kendaraan bermotor juga tak luput dari serangan perusuh yang menghancurkan kaca depan mobil mereka.

"Kami sejauh ini telah menangkap lebih dari 90 orang di Johannesburg karena kekerasan publik," kata juru bicara Kepolisian Gauteng Mathapelo Peters kepada wartawan, di Johannesburg.

Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan mengutuk aksi kekerasan tersebut dan mendesak polisi untuk menindak tegas para penjarah yang melakukan tindakan kriminal.

"Kami mengutuk kekerasan yang sedang terjadi, terlepas dari alasan apa pun yang orang ingin diberikan, tidak dapat diterima," kata Sekretaris Jenderal ANC Ace Magashule, pada konferensi pers di Johannesburg, Senin malam.

Dalam beberapa bulan terakhir, Afrika Selatan dilanda gelombang kekerasan yang menargetkan warga asing dan bisnis mereka.

Pekan lalu, sejumlah sopir taksi minibus yang marah menjarah toko-toko milik asing di Pretoria dan membakarnya, setelah seorang warga asing diduga membunuh rekan mereka pada hari sebelumnya.

Sementara bulan lalu, massa di Afrika Selatan juga menjarah beberapa toko milik asing di pinggiran Johannesburg, menuduh para migran tidak menghormati hukum setempat.

Tingginya tingkat pengangguran di negara itu memicu penduduk setempat menuduh warga asing mengambil pekerjaan yang sejatinya disediakan bagi mereka.

Warga juga menuduh warga negara asing berkompetisi secara tidak adil dalam menjalankan bisnis ritel, yang menurut mereka tidak boleh dimiliki orang asing.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.