Ulama Islam dari 50 negara lebih akan bahas isu kemanusiaan di Gaza dalam konferensi di Istanbul
Lebih dari 100 ulama Islam dari lebih dari 50 negara akan berkumpul pada hari Jumat dalam sebuah konferensi bertema 'Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan: Gaza' yang bertujuan untuk mengatasi krisis di wilayah kantong tersebut

ISTANBUL
Sebuah konferensi untuk membahas perang genosida Israel di Gaza, serta tanggung jawab Islam dan kemanusiaan dalam menghadapi bencana terburuk dalam sejarah modern di wilayah Palestina itu, akan diadakan selama delapan hari di kota metropolitan Istanbul, Turkiye.
Konferensi bertema: "Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan: Gaza", yang diselenggarakan oleh Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dan Yayasan Cendekiawan Islam di Turkiye, dijadwalkan akan dimulai pada Jumat ini di Istanbul, ungkap Mustafa Karatas, anggota dewan yayasan Turkiye itu.
Lebih dari 2,5 juta orang di Gaza menjadi sasaran genosida total, Karatas menegaskan, seraya menambahkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi salah satu bencana paling mengerikan dalam sejarah modern, bahkan manusia.
Dia menggambarkan bagaimana wilayah tersebut diserang dengan senjata mematikan, diblokade dari makanan dan air, serta dibiarkan mengalami penyakit dan kekurangan.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, di hadapan dunia, sebuah pemerintahan teroris Zionis sedang melaksanakan rencana yang dinyatakan untuk memusnahkan seluruh populasi Muslim," kata Karatas.
Tak satu pun masjid, gereja, rumah sakit, atau sekolah yang luput dari serangan. Rumah, kamp, dan seluruh aspek kehidupan telah hancur, menghapus jejak kemanusiaan. Gaza telah berubah bukan lagi menjadi ruang hidup, melainkan hampir menjadi panggung kematian.
Kejahatan mereka tidak terbatas di Gaza saja. Dengan secara terbuka mendeklarasikan proyek perluasan 'Israel Raya' yang salah dan berdosa, mereka telah mengumumkan tujuan mereka untuk merebut lebih dari sekadar tanah Arab dan Islam, mengancam Yordania, Mesir, dan banyak negara lainnya.
Karatas menekankan bahwa konferensi yang akan digelar bertujuan untuk mengatasi masalah ini.
Bersama Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Yayasan Cendekiawan Islam, dan sekelompok cendekiawan yang berdedikasi dan tulus, kami akan menyelenggarakan konferensi berskala besar selama seminggu bertajuk 'Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan: Gaza', yang akan mempertemukan lebih dari 100 cendekiawan Islam terkemuka dari lebih dari 50 negara.
"Tujuan konferensi ini adalah untuk menyuarakan kebenaran, memenuhi tanggung jawab agama dan sejarah kita, dan menyatakan bahwa Gaza bukan hanya masalah Palestina, melainkan tujuan bersama dan adil bagi seluruh umat dan umat manusia," tekan Karatas.
Dunia Islam, umat manusia tidak akan pernah terima kejahatan di Gaza
Karatas menambahkan bahwa konferensi tersebut bertujuan untuk memobilisasi dunia Islam dan seluruh umat manusia untuk menghentikan serangan, membuka koridor kemanusiaan, dan mengirimkan semua bantuan yang diperlukan kepada penduduk Gaza yang bermartabat.
Konferensi akan dimulai pada hari Jumat dengan deklarasi dan protes oleh para ulama di Masjid Eyup Sultan, diikuti oleh pidato protokoler dari kepala delegasi pada Sabtu.
Setidaknya 18 seminar paralel tentang isu-isu utama di Palestina akan diadakan antara hari Minggu hingga Kamis depan.
Konferensi akan berakhir pada tanggal 29 Agustus, dengan deklarasi akhir akan dibacakan setelah salat Jumat di Masjid Agung Hagia Sophia.
Karatas menekankan bahwa dunia Islam dan seluruh umat manusia tidak akan pernah menerima kejahatan di Gaza.
"Konferensi kami akan berlangsung dengan semangat penuh untuk meningkatkan tekanan sosial dan politik guna memastikan bantuan mendesak, membuka penyeberangan perbatasan, dan mengirimkan bantuan kepada saudara-saudari kita yang kelaparan yang terjebak di bawah pengepungan di Gaza," ujar dia.
Ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Ali Muhyiddin al-Qaradaghi, juga membacakan teks siaran pers dalam bahasa Arab.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.