
Regional
Allysa McMurtry
MADRID
Ribuan orang mendatangi kota Pamplona, Spanyol, untuk mengikuti San Fermin, sebuah festival lari bersama banteng-banteng yang resmi dibuka pada Kamis.
Alun-alun kota Pamplona meluap oleh mereka yang siap mengikuti acara berdurasi sembilan hari tersebut, yang pembukaannya ditandai dengan ditembakkannya ‘txupinazo’, semacam roket tradisional, ke langit. Tahun lalu, festival ini menarik sekitar 1,5 juta wisatawan ke kota di sebelah timur laut Spanyol ini, yang pada hari biasa hanya dihuni oleh sekitar 200.000 penduduk.
Festival ini, yang melambung setelah dinukil oleh Ernest Hemingway dalam novel klasik The Sun Also Rises, mengubah wajah Pamplona menjadi kota yang meriah, dipenuhi pesta sepanjang siang-malam, dan penuh atmosfer keberanian menantang maut.
Maut memang kerap mengintai di festival ini. Dalam sejarahnya, kegiatan berlari bersama banteng-banteng berukuran besar ini telah menewaskan 16 nyawa. Insiden terakhir terjadi pada 2009 ketika seorang warga negara Spanyol tertanduk oleh kawanan banteng.
Meskipun event ini sudah resmi dibuka kemarin dengan ditandainya pesta rakyat, mereka yang mau memicu adrenalin harus bersabar hingga Jumat pagi ketika kelompok pertama kawanan banteng dilepaskan. Momen ini diberi nama encierro.
Pelepasan banteng yang pertama nanti akan dilaksanakan dari sebuah peternakan bernama Cebada Gago yang terkenal memiliki kawanan banteng yang liar dan galak. Tahun lalu banteng-banteng dari peternakan ini mengamuk dan menanduk tujuh orang, membuat insiden ini menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah festival.
Penyelanggara pun berpesan pada pengunjung kalau Jumat nanti merupakan “hari yang buruk untuk ikut berlari jika Anda tak pernah melakukannya sebelum ini.”
Disamping bahaya cidera dan kematian, festival ini juga memantik kontroversi lain. Pada hari Rabu, belasan pengunjuk rasa bertelanjang dada dan menutupi tubuh mereka dengan darah buatan sebagai tanda protes atas kekerasan terhadap binatang.
Event tahun lalu juga dinodai oleh beberapa kasus kekerasan seksual; beberapa pria ditahan oleh pihak berwajib dengan tuduhan kekerasan, termasuk pemerkosaan.
Belajar dari pengalaman itu, penyelenggara tahun ini bertekad untuk membuat festival aman bagi kaum wanita dengan mengampanyekan “pesta tanpa kekerasan seksual.”
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.