Türkİye

Protes Anti-PKK di Turki masuki hari ke-500

Keluarga yang anaknya diculik oleh kelompok teroris itu melakukan protes terhadap penyalahgunaan anak-anak mereka

Muhammad Abdullah Azzam  | 15.01.2021 - Update : 18.01.2021
Protes Anti-PKK di Turki masuki hari ke-500 Ilustrasi: Keluarga di Turki yang anak-anaknya diculik kelompok teroris PKK/YPG. (Foto file - Anadolu Agency)

Diyarbakir

Hasan Namli

DIYARBAKIR, Turki

Aksi protes oleh keluarga-keluarga menuntut pengembalian anak-anak mereka yang diculik oleh kelompok teror YPG/PKK memasuki hari ke-500 di tenggara Turki pada Kamis.

Aksi protes itu dimulai pada 3 September 2019 di provinsi Diyarbakir ketika tiga ibu mengatakan teroris YPG/PKK merekrut anak-anak mereka secara paksa.

Aksi duduk di luar kantor provinsi Partai Rakyat Demokratik (HDP) - yang menurut pemerintah memiliki hubungan dengan para teroris - semakin meningkat setiap hari. Jumlah pengunjuk rasa yang duduk di luar kantor HDP telah mencapai 188 orang.

Para keluarga dengan tegas melanjutkan protes mereka meskipun ada ancaman dari anggota HDP dan simpatisan serta kondisi cuaca yang ekstrim.

Bahkan pandemi tidak dapat menghalangi upaya mereka.

Protes tersebut telah menarik perhatian pejabat negara, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibu Negara Emine Erdogan, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, serta para atlet dan tokoh televisi terkemuka.

Protes itu juga dilakukan di Eropa. Nilufer T., yang putrinya diculik oleh YPG/PKK di Jerman, memulai protes di depan kantor organisasi pro-PKK pada 29 Februari 2020. Dia akhirnya memindahkan protesnya di depan Kantor Kanselir di ibu kota Jerman, Berlin.

Keluarga angkat bicara

Turkan Mutlu, yang putrinya diculik oleh PKK tujuh tahun lalu, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dirinya bertekad untuk mengambil kembali putrinya.

Seorang ibu lainnya, Songul Altintas, yang putranya diculik enam tahun lalu, berbicara tentang mengapa dia ikut berpartisipasi dalam protes tersebut.

“Kami akan tinggal di sini sampai tidak ada anak yang tersisa di pegunungan. Inilah satu-satunya cara bagi warga Kurdi untuk menyingkirkan PKK. Jika HDP adalah partai Turki dan partai Kurdi, mereka akan mendukung saya,” sebut dia.

Zekiye Bozdag, salah satu pengunjuk rasa paling awal, mengatakan bahwa 22 keluarga bersatu kembali dengan anak-anak mereka karena aksi duduk tersebut.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın