Türkİye

Presiden Turki serukan digitalisasi tak boleh picu ketidakadilan

Presiden Turki Erdogan menyampaikan pidato pembukaan dalam Forum TRT World ke-4 yang diadakan secara virtual karena pandemi virus korona

Muhammad Abdullah Azzam  | 01.12.2020 - Update : 01.12.2020
Presiden Turki serukan digitalisasi tak boleh picu ketidakadilan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato usai rapat kabinet di Kompleks Kepresidenan di Ankara, Turki pada 30 November 2020. ( Ali Balıkçı - Anadolu Agency )

Ankara

Merve Aydogan, Sena Guler

ANKARA

Presiden Turki pada Selasa memperingatkan tentang bahaya digitalisasi yang tidak terkendali yang menimbulkan ketidakadilan yang lebih besar.

"Saat digitalisasi memperluas bidang kebebasan, itu seharusnya tidak boleh membuka peluang untuk ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan marginalisasi baru," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pidato pembukaan Forum TRT World keempat.

Forum tahun ini, yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran negara TRT berbahasa Inggris, mengusung tema "Dinamika Pergeseran: Tatanan Internasional di Dunia Pasca Pandemi."

Dia menyoroti forum dua hari itu akan fokus pada topik mulai dari digitalisasi hingga teknologi, perdagangan, serta konflik di Suriah dan Yaman hingga bentrokan di Nagorno-Karabakh.

Jika digitalisasi adalah "area tanpa kendali, terbuka untuk kesewenang-wenangan dan di luar hukum," ini dapat mengarah pada fasisme, tekan Erdogan.

Erdogan menuturkan peningkatan penggunaan platform media sosial dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan masalah serius.

"Area yang sepenuhnya tidak terkendali dihasilkan akibat penyelewengan kebebasan tanpa batas, yang mengarah pada viktimisasi baru," sebut dia.

Presiden Turki menggarisbawahi bahwa para korban tidak dapat menemukan pihak berwenang untuk mendengar pengaduannya, atau jalur hukum untuk mencari hak-haknya.


- Hukum media sosial di Turki

Turki mengatasi masalah ini dengan undang-undang baru terkait media sosial yang disahkan Turki Juli ini, kata Erdogan.

RUU tersebut menetapkan definisi formal penyedia media sosial dan bertujuan untuk menunjuk perwakilan yang bertanggung jawab untuk penyelidikan dan proses hukum terkait pelanggaran.

Peraturan baru ini juga mengharuskan platform media sosial berbasis luar negeri agar membuka perwakilannya di Turki.

Erdogan mengatakan RUU itu bertujuan untuk melindungi anak-anak, yang lebih rentan daripada orang dewasa.


- Standar ganda Eropa

Erdogan juga mengatakan bahwa "prestasi yang diraih Turki di ranah internasional dan perubahan besar di negaranya, tidak disajikan secara adil secara global."

“Dalam banyak kasus, prestasi kita malah dicopot atau disimpangkan,” imbuh dia.

Mengecam standar ganda di mana anggota teroris YPG/PKK yang menumpahkan darah ratusan ribu warga sipil di Suriah menghiasi sampul majalah Barat bergengsi, Erdogan mengatakan mereka yang mencoba untuk mendikte Turki tentang kebebasan pers Eropa sekarang melakukan standar ganda, serta menolak mengakui perbuatan jahat PKK.

Mengenai undang-undang keamanan Prancis yang baru-baru ini diajukan, yang mendapat kecaman karena melanggar kebebasan pers dan menghalangi upaya untuk menghentikan kebrutalan polisi, Erdogan mengkritik proposal tersebut, dengan mengatakan “media internasional tetap diam dalam menghadapi blokade Prancis terhadap media."

"Mereka tidak mengucapkan satu kalimat kritis pun terkait blokade media organ negara Prancis," ujar dia.

Partai yang berkuasa di Prancis pada Senin mencabut undang-undang yang diusulkan, dengan mengatakan bagian kontroversial akan ditinjau ulang.

Erdogan mengecam "standar ganda serupa atas tindakan pasukan keamanan Israel 'terhadap Palestina, yang seperti terorisme negara."

Ketika tentara Israel mencoba menarik paksa seorang warga Palestina yang terluka keluar dari ambulans Bulan Sabit Merah Palestina di Tepi Barat yang diduduki, seperti yang ditangkap oleh fotografer Anadolu Agency, media internasional tidak melakukan pemberitaan terkait insiden itu, tutur Erdogan.

"Ketika media massa membawa panji Islamofobia dan xenofobia, ini memalukan," lanjut "Tindakan buruk yang dilakukan dengan kedok kebebasan pers berfungsi untuk meracuni keinginan untuk hidup berdampingan di antara orang-orang yang berbeda agama dan budaya,” kata Erdogan mengacu pada kartun Nabi Muhammad yang banyak dikritik yang diterbitkan oleh sebuah majalah Prancis.

“Jika sikap tidak sopan yang ditunjukkan dengan kedok kebebasan pers tidak dihentikan, baik Eropa maupun seluruh umat manusia akan menderita," tegas dia.

Menekankan dampak pandemi virus korona di setiap bidang kehidupan, Erdogan juga mengatakan bahwa media, politik, dan hubungan internasional juga terpengaruh oleh virus tersebut.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.