Türkİye

Presiden Turki sampaikan belasungkawa atas meninggalnya Morsi

Recep Tayyip Erdogan mengatakan presiden Mesir saat ini menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis dan mengesampingkan demokrasi

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 18.06.2019 - Update : 18.06.2019
Presiden Turki sampaikan belasungkawa atas meninggalnya Morsi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Cankut Tasdan, Nazli Yuzbasioglu dan Duygu Yener

ISTANBUL 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi, yang meninggal dunia di tengah persidangan.

Berbicara kepada wartawan di Istanbul, Erdogan mengatakan Presiden Mesir saat ini Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Morsi yang terpilih secara demokratis, mengeksekusi 50 warga Mesir lainnya dan mengesampingkan demokrasi.

"Sayangnya, insiden itu terjadi di ruang sidang. Pertama-tama saya berharap belas kasihan Tuhan untuk saudara kita yang telah wafat, Morsi," kata Erdogan.

"Barat selalu diam menghadapi eksekusi yang dilakukan oleh Sisi. Sayangnya, negara-negara Uni Eropa yang melarang eksekusi menerima undangan si pembunuh Sisi untuk menghadiri pertemuan di Mesir," kata Erdogan, menggambarkan anggota Uni Eropa sebagai negara-negara yang munafik.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Morsi.

"Kudeta membawanya pergi dari kekuasaan, tetapi kenangannya tidak akan terhapus dari hati kita. Umat tidak akan melupakan sikap tegasnya! Beristirahatlah dengan tenang Morsi," tulis Cavusoglu dalam di Twitter.

Penjabat ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Numan Kurtulmus juga menyebut Morsi sebagai martir yang telah dipilih oleh suara sah rakyat Mesir.

Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi, 67, meninggal dunia pada Senin di pengadilan setelah kehilangan kesadaran di tengah persidangan atas tuduhan spionase.

Ada enam tuduhan kriminal yang dihadapi Morsi sejak dia digulingkan dalam kudeta militer 2013, termasuk di antaranya pembunuhan, menjadi mata-mata untuk Qatar, mata-mata untuk Hamas dan Hizbullah, menghina pengadilan, kabur dari penjara dan terlibat dalam terorisme.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.