Türkİye

Keluarga Kurdi lanjutkan aksi protes soal penculikan anak oleh PKK

Para keluarga Kurdi menyerukan putra-putri mereka untuk menyerahkan diri kepada pasukan keamanan di selatan Turki

Muhammad Abdullah Azzam  | 05.12.2020 - Update : 06.12.2020
Keluarga Kurdi lanjutkan aksi protes soal penculikan anak oleh PKK Para orang tua dari anak yang diculik PKK berdemonstrasi di luar kantor provinsi Partai Rakyat Demokratik (HDP) di Diyarbakir, Turki pada 17 Januari 2020. (Ahmet Kaplan - Anadolu Agency)

Diyarbakir

Aziz Aslan

DIYARBAKIR

Keluarga anak-anak yang diculik atau direkrut secara paksa oleh kelompok teror YPG/PKK melanjutkan aksi protes duduk mereka di provinsi Diyarbakir, tenggara Turki.

Mereka meminta putra dan putri mereka untuk meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada otoritas keamanan.

Protes dimulai pada 3 September 2019 di provinsi Diyarbakir ketika tiga ibu mengatakan bahwa anak-anak mereka telah direkrut secara paksa oleh teroris YPG/PKK.

Aksi duduk yang berlangsung di luar kantor Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang dituding memiliki keterkaitan dengan YPG/PKK itu semakin bertambah jumlahnya.

Sevgi Cagmar, salah satu ibu yang berpartisipasi dalam aksi, mengatakan dia belum mendengar tentang kabar putranya, Yavuz, selama enam tahun terakhir, mengatakan HDP menipu putranya untuk bergabung dengan kelompok teror itu.

"Saya tidak akan meninggalkan tempat ini sampai anak saya kembali. Saya akan melanjutkan protes ini sampai akhir," sebut ibu itu.

"Anakku, jika kamu melihat atau mendengarku, datanglah dan serahkan diri kepada pasukan keamanan kami. Aku menunggumu di sini," seru Cagmar.

Suleyman Aydin, yang putranya diculik pada 2015 saat berusia 15 tahun, mengatakan semua peserta bertekad untuk melanjutkan protes duduk mereka terhadap kelompok teror dan para afiliasinya.

Aydin mengatakan anak-anak di bawah umur dari keluarga Kurdi dikirim ke pegunungan untuk bergabung dengan kelompok teror, sedangkan anak-anak pejabat HDP menikmati kenyamanan di negara-negara Eropa.

"Mereka menipu kamu. Kembalilah jadi kerinduan ini," sebut dia.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın