Türkİye

Erdogan apresiasi dukungan pemimpin politik terkait protes pemenang Nobel

Presiden Erdogan mengatakan dirinya berterima kasih kepada semua pemimpin politik yang mendukung sikap terhormat itu

Muhammad Abdullah Azzam  | 12.12.2019 - Update : 12.12.2019
Erdogan apresiasi dukungan pemimpin politik terkait protes pemenang Nobel Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)

Istanbul

Nilay Kar Onum

ISTANBUL 

Presiden Turki pada Rabu mengucapkan terima kasih kepada para tokoh politik yang memprotesi pemberian penghargaan sastra 2019 kepada penulis rasis asal Austria Peter Handke yang mendukung kejahatan genosida Bosnia.

"Mewakili rakyat Turki, saya berterima kasih kepada semua pemimpin politik yang mendukung sikap terhormat ini [memprotesi pemberian hadiah]," ungkap Recep Tayyip Erdogan di Ankara, ibu kota Turki.

Handke dianugerahi penghargaan meski dia secara terang-terangan menyatakan dukungan untuk mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic, yang meninggal pada tahun 2006 saat persidangan atas kejahatan perang dan genosida di Pengadilan Kejahatan Internasional di Den Haag.

Dr. Christina Doctare, penerima hadiah sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian PBB, menuduh Handke menyangkal genosida Bosnia 1995.

Doctare mengembalikan Hadiah Nobel yang diterimanya pada 1988 ke Akademi Kerajaan Swedia pada Selasa sebagai bentuk protes terhadap pemberian penghargaan sastra 2019 kepada penulis Austria Peter Handke.

Erdogan juga berkata, “Hadiah ini bukan hadiah [yang sama] yang diberikan kepada [pemenang Nobel Kimia Turki] Aziz Sancar dan [novelis Turki] Orhan Pamuk. Anda tidak bisa menipu siapapun dan tak akan pernah bisa melakukannya."

Pada hari sebelumnya, Erdogan mengatakan bahwa dirinya akan menolak Hadiah Nobel Perdamaian jika suatu hari dia berhak mendapatkannya.

Pamuk dianugerahi Hadiah Nobel di bidang sastra pada 2006, sementara Sancar menerima hadiah dalam bidang kimia pada 2015 untuk karyanya terkait sel yang memperbaiki kerusakan DNA.

Handke memenangkan hadiah 9 juta kronor Swedia (USD952.000) serta medali dan sertifikat.

Handke dikenal sebagai pengagum berat mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic, yang meninggal pada 2006 saat didakwa di pengadilan Den Haag atas kejahatan perang dan genosida.

Handke mengklaim bahwa masyarakat Muslim Bosnia di Sarajevo telah bunuh diri, dia tidak pernah percaya bahwa Serbia telah melakukan genosida di Srebrenica.

Handke juga mengunjungi Milosevic di penjara dan mencoba bersaksi untuk mendukungnya.

"Saya di sini untuk Yugoslavia, untuk Serbia, untuk Slobodan Milosevic," kata Handke dalam pidatonya pada 2006 untuk Milosevic.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın