Türkİye, Budaya

Italia kembalikan artefak berumur 1.800 tahun ke Turki

Prasasti Lycian kuno yang diselundupkan dari Turki ditemukan oleh otoritas Italia pada 1997

Umar Idris  | 20.09.2020 - Update : 21.09.2020
Italia kembalikan artefak berumur 1.800 tahun ke Turki Penyerahan prasasti berusia 1800 tahun dari periode Lydia yang dicuri dan diselundupkan dari Turki, di Roma, Italia, 19 September 2020. Duta besar Turki untuk Roma, Murat Salim Esenli (tengah), Duta Besar Roma Turki tiba untuk menerimanya dari otoritas Italia. Artefak tersebut selanjutnya dibawa ke Turki. Penyerahan artefak ini setelah melalui perselisihan di pengadilan selama bertahun-tahun hingga akhirnya pengadilan Italia memutuskan artefak tersebut milik Turki (Barış Seçkin - Anadolu Agency).

Ankara

Baris Seckin

ANKARA

Otoritas Italia menyerahkan sebuah prasasti bersejarah dari era Lycian kuno kepada misi luar negeri Turki, setelah mengalami perselisihan kepemilikan di pengadilan selama beberapa dekade, kata utusan Turki untuk Roma, Sabtu.

Prasasti bersejarah berusia 1.800 tahun itu menggambarkan penyesalan orang tua yang putranya melakukan pencurian.

Prasasti Itu diselundupkan keluar dari Turki ke Italia dan ditemukan oleh otoritas Italia dalam sebuah penggerebekan pada 1997.

Duta Besar Turki untuk Italia Murat Saim Esenli dan delegasi pendamping menerima artefak tersebut dari Claudio Mauti, seorang perwira Italia yang bertanggung jawab atas departemen anti-penyelundupan.

Esenli mengatakan proses peradilan berjalan selama lebih dari dua dekade dan dia memuji otoritas Italia karena merawat artefak tersebut dengan baik di tengah proses peradilan. Saat ini kementerian Turki membentuk koordinasi untuk membawanya pulang.

Diplomat Turki itu mengatakan kembalinya prasasti tersebut akan semakin menambah hubungan baik antara Ankara dan Roma, dan langkah tersebut memiliki aspek sejarah, akademis, serta birokrasi dan yudisial.

Turki dan Italia menikmati hubungan positif dalam arti koordinasi budaya karena Italia mengembalikan vas bunga bersejarah pada 1991. Menurut Esenli, penyelundupan artefak sejarah masih terus berlanjut dan kedua negara harus mencapai kesepakatan mengenai perlindungan properti budaya.

Luca Brachi, seorang anggota parlemen yang mewakili pihak Turki selama persidangan, mengatakan proses peradilan sempat diperpanjang karena hakim yang bertanggung jawab atas kasus tersebut diubah, tetapi dia senang dengan keputusan akhir tersebut.

Pengadilan Italia memutuskan 5 November 2019, bahwa prasasti itu milik Turki, sehingga secara resmi Turki memulai proses pengembalian permata bersejarah, yang diambil dari Kuil Apollon Aksyros di provinsi Manisa, Turki.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.