Regional

Thailand: Pembukaan pariwisata tak akan meningkatkan penularan Covid-19

Para pengunjung tiba dengan pesawat sewaan dan wajib menjalani karantina 14 hari sebelum beraktivitas di Thailand, ujar Departemen Pengendalian Penyakit

Hayati Nupus  | 17.09.2020 - Update : 17.09.2020
Thailand: Pembukaan pariwisata tak akan meningkatkan penularan Covid-19 Ilustrasi: Kota Bangkok, Thailand. (Anton Raharjo - Anadolu Ajansı )

Jakarta Raya

JAKARTA

Departemen Pengendalian Penyakit Thailand (DDC) mengatakan pembukaan kembali wisatawan asing tidak akan meningkatkan risiko penularan Covid-19 lokal dari infeksi impor.

Wakil direktur jenderal DDC Tanarak Plipat mengatakan pengunjung diwajibkan menjalani karantina 14 hari sebelum beraktivitas di Thailand, kutip the Bangkok Post.

Lagipula, imbuh Wakil Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Thapanee Kiatphaibool, wisatawan dengan Visa Turis Khusus (STV) yang baru disahkan pemerintah beberapa waktu lalu itu wajib melakukan perjalanan dengan pesawat sewaan.

Dengan pesawat sewaan dari luar negeri itu, wisatawan langsung terbang menuju destinasi mereka di Thailand.

Dengan program STV, TAT sudah berhitung, akan ada sekitar 14.400 wisatawan yang berkunjung ke Thailand.

Itu berarti negara tersebut akan meraup untung sekitar 12,36 miliar baht per tahun atau Rp5,88 triliun.

Sementara Aeronautical Radio of Thailand (ART) melaporkan peningkatan penerbangan sebesar 9,8 persen bulan lalu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.