Regional

Suu Kyi, 10 kelompok pemberontak kembali bicara soal perdamaian di Myanmar

Proses perdamaian praktis terhenti sepanjang tahun lalu karena tidak ada kesepakatan soal isu-isu utama terkait dengan pembentukan serikat federal

Pızaro Gozalı Idrus  | 08.01.2020 - Update : 09.01.2020
Suu Kyi, 10 kelompok pemberontak kembali bicara soal perdamaian di Myanmar Aung San Suu Suu Kyi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Aung San Suu Suu Kyi, pejabat tinggi militer, dan para pemimpin dari 10 kelompok bersenjata etnis yang menandatangani perjanjian gencatan senjata (NCA) bertemu untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang hampir mati, lansir Myanmar Times pada Selasa.

Pertemuan tersebut, yang disebut Pertemuan Koordinasi Implementasi Bersama (JICM), adalah pertemuan tertinggi dalam proses perdamaian nasional.

"Semua bertanggung jawab atas keputusan yang diterima kedua belah pihak," ujar Jenderal Yawd Serk, pemimpin Dewan Restorasi Negara Bagian Shan (RCSS).

JICM diselenggarakan tujuh kali sejak penandatanganan NCA pada tahun 2015. JICM terakhir diadakan pada Februari 2018.

Proses perdamaian praktis terhenti sepanjang tahun lalu karena tidak ada kesepakatan soal isu-isu utama terkait dengan pembentukan serikat federal.

Dua pihak penandatangan NCA - Dewan Restorasi Negara Bagian Shan (RCSS) dan Karen National Union (KNU) - telah menangguhkan partisipasi dalam pembicaraan formal sejak kuartal terakhir 2018 karena frustrasi atas kemajuan negosiasi.

Pada Selasa, perwakilan dari 10 penandatangan NCA mengadakan pertemuan pendahuluan di Nay Pyi Taw untuk menyepakati sejumlah masalah terkait negosiasi damai dengan pemerintah.

"Kami bernegosiasi dengan pemerintah untuk menemukan cara untuk inklusif dalam proses perdamaian," kata Jenderal Yawd Serk dalam pertemuan itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.