Regional

Singapura tahan remaja 17 tahun pendukung Daesh

Dia tetap bersedia membantu Daesh meski kelompok teror itu telah kalah di Suriah, kata Kementerian Dalam Negeri Singapura

Hayatı Nupus  | 11.02.2020 - Update : 11.02.2020
Singapura tahan remaja 17 tahun pendukung Daesh Ilustrasi: Petugas mengunci ruang tahanan. (Abdullah Coşkun - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Singapura menahan remaja berusia 17 tahun karena mendukung negara Islam Daesh.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengatakan remaja itu terpapar pemikiran ekstrem keagamaan dari teman online yang memperkenalkannya kepada grup media sosial yang mendukung pembentukan negara Islam.

“Lewat grup-grup ini, dia memperoleh akses ke apa yang diyakini sebagai konten ISIS [Daesh] eksklusif,” ujar MHA, kutip Channel News Asia, hari ini.

MHA mengatakan remaja itu berpendapat bahwa Daesh adalah kelompok kuat yang tengah memperjuangkan pembentukan negara Islam, sehingga bentuk kekerasan apa pun terhadap lawan dapat dibenarkan.

Dia diketahui terpapar pemikiran ekstrem itu sejak September 2017, ketika dia mengunggah foto Presiden Halimah Yacob ke media sosial.

Dalam unggahan itu, dia menyerukan agar Daesh memenggal kepala Halimah demi mendukung Singapura yang dia pandang sebagai negara “kafir”.

Sejak itu, MHA berupaya untuk “menjauhkannya dari jalur radikal” namun remaja itu tetap bersetia pada Daesh.

Dia tetap bersedia membantu Daesh untuk propaganda online dan melakukan kegiatan lain jika diminta, kata MHA.

Keyakinan itu tak juga berubah, meski Daesh kalah di Suriah.

“Bahkan dengan matinya kekhalifahan ISIS di Suriah dan Irak, dia masih percaya pada kelompok teroris dan penyebab kekerasannya,” ujar MHA

Meski begitu, remaja ini tak memiliki tanda telah menyebarkan pandangannya yang pro-Daesh ke orang-orang sekitar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın