Regional

Produsen hand sanitizer Malaysia gagal penuhi permintaan pasar

Permintaan pasar meningkat lima kali lipat sementara bahan utama yang berasal dari China, pusat epidemi virus Covid-19, sedang langka

Hayati Nupus  | 20.02.2020 - Update : 21.02.2020
Produsen hand sanitizer Malaysia gagal penuhi permintaan pasar Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Produsen cairan pencuci tangan atau hand sanitizer di Malaysia terkendala untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat lima kali lipat karena kehabisan bahan baku.

Etanol, bahan utama produk itu yang berfungsi untuk mensterilkan mikroba, juga botol plastik dan aksesorisnya, berasal dari China.

Perusahaan cairan pencuci tangan Malaysia ENC Nationwide yang berbasis di Lembah Klang mengatakan permintaan cairan pencuci tangan meningkat tiga kali lipat sejak wabah virus Covid-19 pada Januari lalu.

“Banyak permintaan, dari Kedah dan Kelantan saja pesan 500 liter sanitizer, dan ketika saya bilang tidak bisa memenuhi permintaan itu, mereka marah,” ujar Direktur Pelaksana ENC Nationwide Yew Chiun Wing, kutip Channel News Asia, hari ini.

Yew mengatakan pemasok utama etanol adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan China.

Meski begitu, perusahaan tidak bisa memesan etanol lebih banyak karena negara-negara tersebut pun kehabisan stok.

“Sekali pun ada, harganya jauh lebih tinggi, naik jadi empat kali lipat,” kata dia.

Kesulitan itu dirasakan pula oleh MyMedic, perusahaan cairan pencuci tangan lainnya di Malaysia.

Rata-rata perusahaan memproduksi 20.000 botol cairan pencuci tangan berbasis etanol sebulan untuk pasar domestik saja.

“Bukan hanya etanol yang langka, botol-botolnya juga,” ujar Eksekutif Senior MyMedic Mohd Farkhan Damri.

Sejak wabah Covid-19, MyMedic kebanjiran pesanan, termasuk dari negara-negara Asia Tenggara, China dan Hong Kong.

Sementara itu Manajer Pemasaran HanaMedic Sdn Bhd Nadia Azlin Adnan mengatakan lonjakan permintaan etanol menaikkan harga tersebut hingga empat kali lipat.

Harga mulai naik sejak dua hingga tiga pekan lalu, dari RM4,50 per liter menjadi hampir RM18,” kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın