Regional

Pemimpin kelompok etnis Myanmar akan bertemu Suu Kyi pekan ini

Kedua pihak akan melanjutkan pembicaraan perdamaian yang tertunda

Hayatı Nupus  | 06.01.2020 - Update : 06.01.2020
Pemimpin kelompok etnis Myanmar akan bertemu Suu Kyi pekan ini Ilustrasi kelompok etnis di Myanmar. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemimpin kelompok etnis Myanmar akan bertemu dengan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi untuk membahas proses perdamaian, pekan ini, di Nay Pyi Taw.

Juru bicara Dewan Restorasi Negara Bagian Shan (RCSS) Kolonel Sai Oo mengatakan Jenderal Yawd Serk akan menghadiri Pertemuan Koordinasi Implementasi Bersama (JICM) yang juga dihadiri Suu Kyi dan pejabat militer.

“Malam harinya, kami akan bertemu dengan Penasihat Negara,” ujar Kolonel Sai Oo pada Minggu, kutip Myanmar Times.

Sedang pertemuan pimpinan RCSS dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, lanjut Kolonel Sai Oo, akan berlangsung Rabu atau Kamis esoknya.

JICM merupakan upaya untuk memecah kebuntuan negosiasi dalam konflik etnis yang terjadi di Myanmar.

Mulanya pertemuan ini akan digelar Oktober tahun lalu, di sela-sela peringatan tahun ke-4 Kesepakatan Gencatan Senjata Nasional (NCA), namun batal karena Jenderal Yawd Serk dan tim RCSS tak dapat hadir.

Konferensi Perdamaian Gabungan-Abad 21 Panglong yang digagas pemerintah tahun lalu pun gagal digelar. Ini merupakan forum negosiasi damai formal dengan 10 penandatangan NCA.

Sesi keempat Konferensi Perdamaian Panglong akan digelar awal tahun ini, meski sejumlah pakar politik meragukan itu akan membawa kemajuan, mengingat 2020 merupakan tahun pemilu.

Sepuluh penandatangan NCA itu adalah RCSS, Front Demokrasi Pelajar Seluruh Burma, Partai Pembebasan Arakan, Front Nasional Chin, Tentara Kebajikan Karen Demokrat, Serikat Nasional Karen, Dewan Perdamaian Tentara Pembebasan Nasional Karen, Tentara Pembebasan Nasional Pa-O, dan Serikat Demokrasi Lahu dan Partai Negara Mon Baru.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.