Regional

Najib Razak hadiri sidang pembelaan 1MDB

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu hadir dalam persidangan sebagai saksi

Hayati Nupus  | 03.12.2019 - Update : 04.12.2019
Najib Razak hadiri sidang pembelaan 1MDB Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Mengenakan jas biru, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Pengadilan Tinggi Malaysia sekitar pukul 8.50 waktu setempat, sebut The Star Malaysia.

Ini merupakan pertama kalinya Najib hadir dalam sidang untuk menyatakan pembelaannya atas skandal korupsi miliaran dolar 1Malaysia Development Bhd (1MDB) yang melibatkan sejumlah negara.

Laki-laki berusia 66 tahun itu akan bersaksi untuk membela dirinya terhadap tujuh dakwaan penyelewengan dana sebesar RM42 miliar (USD10 juta) di hadapan Hakim Pengadilan Mohd Nazlan Mohd Ghazali.

Dari tujuh dakwaan itu, tiga di antaranya adalah pelanggaran pidana tiga pencucian uang, dan satu penyalahgunaan posisi terkait dana SRC Internasional.

Najib adalah saksi pembela pertama dalam sidang yang mulai digelar April tahun ini.

Ada tiga sidang terkait skandal kasus korupsi pengelolaan dana pemerintah 1MDB senilai USD4,5 miliar.

Pertama adalah sidang Najib, dengan tujuh tuduhan penyelewengan RM42 juta atau USD10 juta dari SRC Internasional.

Sidang kedua adalah 25 tuduhan atas dana gelap hampir USD700 juta di rekening pribadi Najib. Sidang ini akan berlanjut pada 6 Januari 2020.

Dan sidang ketiga soal amandemen auditor jenderal. Sidang ini akan berlanjut 9 Januari tahun depan.

Skandal ini menjadi ganjalan bagi Najib saat maju dalam pemilihan umum Mei 2018 lalu.

Najib kalah oleh kubu oposisi, koalisi yang dipimpin Mahathir Mohammad dan mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Anwar merupakan bekas tahanan politik semasa kepemimpinan Mahathir dan Najib.

Mahathir yang sudah pensiun, rela kembali ke kancah politik demi menginvestigasi gurita skandal yang melibatkan sederet tokoh penting di jagat internasional.

Najib membangun perusahaan investasi milik negara 1MDB pada 2019.

Perusahaan ini bertujuan untuk mendorong investasi dan menstimulasi perekonomian Malaysia.

Fokus proyeknya, pembangunan strategis di bidang energi, properti, pariwisata dan agribisnis.

Saat itu, Najib menjadi kepala dewan penasehat hingga 2016.

Karena keterbatasan, pembentukan 1MDB tak menggunakan cadangan devisa bank sentral, seperti umumnya pengelolaan dana pemerintah.

Pemerintah menggalang dana lewat penjualan obligasi, sekaligus membangun usaha gabungan dengan pihak asing, lewat koneksi Low Taek Jho, cucu konglomerat Penang yang memiliki banyak koneksi di luar negeri.

Sayangnya uang tersebut dimanfaatkan untuk pencucian uang dan memperkaya para petinggi perusahaan.

Departemen Kehakiman AS mengatakan setidaknya USD4,5 miliar dana 1MDB ditransfer ke akun-akun bank di luar negeri dan perusahaan cangkang.

Sebagian besar dana itu masuk ke rekening bank Low Taek Jho yang terkenal suka bergaya hidup mewah.

Low dan rekan-rekannya membeli rumah mewah di London, Los Angeles dan New York.

Low juga membeli pesawat jet dan saham di EMI Music Publishing.

Dari tangan Low, aliran dana ini juga masuk ke kantong-kantong selebriti terkenal, di antaranya Leonardo Dicaprio dan model Australia Miranda Kerr.

Dicaprio menerima lukisan mahal karya Picasso seharga USD3,2 juta.

Sementara Kerr menerima perhiasan mewah senilai USD80 juta.

Keduanya mengembalikan barang-barang mewah ini setelah kasus korupsi 1MDB mencuat ke permukaan.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın