Regional

Lembaga kemanusiaan internasional ramai-ramai kecam Suu Kyi

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi meremehkan penderitaan umat Islam di Rakhine selama sidang di Mahkamah Internasional, ujar lembaga kemanusiaan internasional

Hayati Nupus  | 13.12.2019 - Update : 14.12.2019
Lembaga kemanusiaan internasional ramai-ramai kecam Suu Kyi Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Lembaga kemanusiaan internasional mengatakan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi meremehkan penderitaan umat Islam di Rakhine selama sidang di Mahkamah Internasional (ICJ).

Kesimpulan itu muncul setelah Suu Kyi mengatakan bahwa kasus genosida yang diajukan Gambia ke ICJ menyajikan “gambaran tak lengkap dan menyesatkan soal situasi di Negara Bagian Rakhine” kutip Myanmar Times.

Direktur regional kelompok hak asasi manusia Amnesty International Nicholas Bequelin mengkritik Suu Kyi yang tak menggunakan kata “Rohingya” untuk merujuk pada minoritas Muslim di utara Rakhine.

Orang-orang Myanmar, kata Bequelin, tak mengakui Muslim Rakhine sebagai salah satu kelompok etnis negara itu dan menganggap mereka imigran ilegal dari Bangladesh, terlepas fakta bahwa Rohingya telah tinggal di negara tersebut selama beberapa generasi.

Dalam pemaparannya di sidang ICJ, Suu Kyi menyebut kelompok itu sebagai “orang Bengali.”

“Aung San Suu Kyi mencoba meremehkan kejahatan yang dilakukan terhadap penduduk Rohingya. Bahkan dia tak merujuk mereka dengan nama atau mengakui pelanggaran. Penolakan seperti itu disengaja, menipu dan berbahaya,” kata Bequelin.

Di persidangan, Suu Kyi mengatakan bahwa kelompok internasional tak cukup jelas membedakan antara tentara Arakan Army dan warga sipil.

“Mungkin juga ada kegagalan untuk mencegah warga sipil menjarah atau menghancurkan properti setelah pertempuran di desa-desa yang ditinggalkan,” ujar dia.

Direktur advokasi kemanusiaan Save the Children George Graham mengatakan Suu Kyi mengesampingkan bukti yang dikumpulkan PBB dan kesaksian yang diperolah lembaga kemanusiaan untuk anak itu dari mereka yang selamat.

“Anak-anak dan orang tua mereka secara sistematis dibunuh dan diperkosa,” kata dia.

Pemerintah Myanmar, kata Graham, “Gagal menghukum mereka yang bertanggung jawab.”

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın