Politik, Dunia

Uni Emirat Arab dukung mediasi Qatar & Mesir untuk gencatan senjata di Gaza

Proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Qatar dan Mesir yang diterima Hamas mencakup tiga tahap proses gencatan senjata, kata sumber Palestina kepada Anadolu

Ahmad Asmar  | 07.05.2024 - Update : 09.05.2024
Uni Emirat Arab dukung mediasi Qatar & Mesir untuk gencatan senjata di Gaza

ANKARA

Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin menekankan kembali dukungannya terhadap upaya mediasi yang dilakukan Qatar dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan berbincang melalui telepon dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Percakapan mereka membahas perkembangan di Gaza, upaya Qatar dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata dan memfasilitasi pertukaran tawanan dan sandera, kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan.

Menlu UEA menyampaikan harapan bahwa mediasi Qatar-Mesir akan menghasilkan gencatan senjata yang mengakhiri perang, melindungi warga Palestina dari penderitaan lebih lanjut dan meningkatkan keamanan, stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.

Dia juga menggarisbawahi pentingnya memperkuat respons kemanusiaan terhadap kebutuhan penduduk Gaza dan memastikan pengiriman bantuan dan bantuan medis yang mendesak dan tanpa hambatan dengan aman dan berkelanjutan.

Hamas pada Senin malam mengatakan bahwa mereka telah menerima proposal Qatar-Mesir untuk gencatan senjata di Gaza.

Ketua Hamas Ismail Haniyeh menyampaikan persetujuan kelompoknya terhadap proposal tersebut melalui telepon dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.

Sumber Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa proposal gencatan senjata mencakup gencatan senjata tiga tahap.

Tahap pertama akan berlangsung selama 40 hari dan mencakup penghentian sementara operasi militer dan penarikan pasukan Israel ke wilayah timur Jalur Gaza kecuali wilayah Wadi di Gaza, yang memisahkan wilayah utara dan selatan, kata sumber itu.

Setelah pembebasan semua wanita Israel yang ditahan oleh Hamas, tentara Israel akan mundur dari jalan pantai Al-Rasheed ke timur untuk memungkinkan akses terhadap bantuan kemanusiaan dan pemulangan pengungsi ke rumah mereka tanpa hambatan, tambah dia.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tawaran gencatan senjata yang diterima Hamas tidak memenuhi tuntutan utamanya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın