Putin ingatkan Barat campur tangan urusan Rusia akan dianggap tindakan 'agresi'
Presiden Putin mengatakan Rusia sedang berjuang melawan Barat demi ‘hak historisnya’ untuk menjadi ‘kekuatan yang kuat dan mandiri, sebuah negara berperadaban’

MOSKOW
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa memperingatkan bahwa campur tangan apa pun terhadap urusan dalam negeri Rusia akan dianggap sebagai tindakan “agresi.”
“Kami menganggap campur tangan pihak luar, provokasi dengan tujuan menimbulkan konflik antaretnis atau antaragama sebagai tindakan agresif terhadap negara kami, upaya mengobarkan terorisme dan ekstremisme di Rusia sebagai alat untuk melawan kami. Kami akan meresponsnya dengan tepat,” kata Putin pada sesi pleno Dewan Rakyat Rusia Sedunia di Moskow.
“Saya yakin kita semua mengingat, dan harus mengingat, pelajaran dari revolusi tahun 1917, Perang Saudara yang terjadi setelahnya, dan disintegrasi Uni Soviet pada 1991” yang menjerumuskan Rusia ke dalam kekacauan, menimbulkan banyak korban jiwa dan kehancuran serta banyak penderitaan di kalangan masyarakat, tambah dia.
Konflik yang meletus setelah bubarnya Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet masih belum terselesaikan, kata Putin.
Dia mencatat bahwa Rusia modern “sedang mengklaim kembali, mengkonsolidasikan dan meningkatkan kedaulatannya sebagai kekuatan global.”
“Kami mempunyai banyak tujuan ambisius, dan untuk mewujudkannya memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dan terpadu, dan kami siap untuk mencapainya. Kami menjadi lebih kuat. Masyarakat menolak segala sesuatu yang dangkal dan beralih ke nilai-nilai yang benar dan sejati,” ujar dia.
Putin mencatat bahwa meski agama terpisah dari negara di Rusia, agama tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, yang mana agama merupakan bagian organiknya.
Saat ini, “perjuangan Rusia untuk kedaulatan dan keadilan, tanpa berlebihan, adalah salah satu bentuk pembebasan nasional,” membela “hak historisnya untuk menjadi Rusia – kekuatan yang kuat, mandiri, negara peradaban,” tegas dia.
“Barat secara prinsip tidak membutuhkan negara yang besar dan multi-etnis seperti Rusia. Keberagaman dan kesatuan budaya, tradisi, bahasa dan etnis kita tidak sesuai dengan logika para rasis dan penjajah Barat, dalam rencana kejam mereka untuk melakukan depersonalisasi total, pemisahan, penindasan dan eksploitasi,” tutur presiden Rusia.
Tujuan sebenarnya dari negara-negara Barat adalah “memotong-motong dan menjarah Rusia,” tegasnya, sambil memperingatkan bahwa upaya-upaya seperti itu akan mendapat respons yang proporsional.
Dewan Rakyat Rusia Sedunia adalah organisasi publik internasional dan forum bagi orang-orang yang bersatu karena kepedulian terhadap masa kini dan masa depan Rusia. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.