Politik, Dunia

Mantan jenderal: AS punya alasan logis untuk tinggalkan Suriah

Kelompok teroris Daesh "bukan sebuah ancaman yang nyata bagi Amerika Serikat," ujar Mark Kimmitt

19.01.2019 - Update : 21.01.2019
Mantan jenderal: AS punya alasan logis untuk tinggalkan Suriah Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

Umar Farooq 

WASHINGTON

AS punya alasan rasional untuk menarik pasukannya dari Suriah, ujar mantan brigadir jenderal pada Jumat. 

Mark Kimmitt, pernah menjabat pada era Presiden George W. Bush, berbicara pada diskusi panel yang diselenggarakan oleh Yayasan untuk Politik, Ekonomi dan Penelitian Sosial (SETA), lembaga peneliti yang berbasis di Washington DC. 

"Ada alasan yang rasional dan sangat positif, untuk AS keluar, daripada tetap di Suriah," ujar Kimmitt. 

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengejutkan banyak pihak, termasuk jajaran kabinetnya sendiri, ketika dia mengumumkan untuk menarik semua tentara Amerika dari Suriah. 

Keputusannya datang pada saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di mana kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan koordinasi di negara yang sedang dilanda perang saudara. 

Kimmit mengemukakan alasannya membela keputusan itu, dengan mengatakan, kelompok teroris Daesh bukan lagi ancaman bagi AS. 

"ISIS mungkin belum dikalahkan. [Tetapi] kekuatan mereka menurun. Khalifah telah hilang," ujar Kimmitt, menggunakan nama lain dari Daesh. "Mereka bukan ancaman yang nyata bagi Amerika Serikat."

Mengomentari komentar Perwakilan Khusus AS untuk Suriah James Jeffrey, mantan pejabat pertahanan juga mencatat alinsi AS dengan kelompok teroris YPG/PKK adalah "sementara, transaksional dan taktis". 

"Pendapat yang menyatakan YPG adalah berani, sekutu demokrasi Amerika Serikat, menurut saya, perlu dipertanyakan," dia menambahkan. 

Dalam perlawanan lebih dari 30 tahun kepada Turki, PKK --diakui sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang. YPG adalahnya cabang di Suriah. 

Kimmitt juga mengatakan AS tidak ingin berkonfrontasi dengan Turki, sekutu di NATO. 

"Kita harus membuat pilihan: apakah kita melawan orang-orang Turki? Apakah kita membela YPG? Siapa yang memiliki beberapa wilayah tertentu?" ujar dia. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın