Politik, Dunia

Jurnalis foto Anadolu Agency terluka akibat granat di Prancis

Wartawan foto Mustafa Yalcin, terluka serius terkena granat plastik ketika meliput aksi protes di Paris

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 08.12.2019 - Update : 09.12.2019
Jurnalis foto Anadolu Agency terluka akibat granat di Prancis Ilustrasi: Aksi demonstrasi di Paris. (Mustafa Yalçın - Anadolu Agency)

Ankara

Serife Cetin, Yusuf Ozcan

PARIS

Jurnalis foto Anadolu Agency Mustafa Yalcin terluka parah akibat granat tangan plastik yang digunakan oleh polisi Prancis pada Kamis.

Ronan Pacs, seorang saksi mata yang memberikan pertolongan pertama kepada Yalcin di lokasi, menceritakan kronologi kejadian kepada Anadolu Agency.

Pacs mengatakan ada banyak wartawan yang meliput protes di Republique Square Paris, tetapi sepengetahuannya kelompok topeng hitam tidak ada di lokasi ketika insiden itu terjadi.

Dia mengklaim bahwa Yalcin dilempari granat tangan plastik - juga dikenal dengan singkatan DMP - yang digunakan oleh pasukan keamanan untuk membubarkan demonstran.

DMP memiliki dampak besar dalam radius ledakannya, dan menurut Pacs, granat itu meledak di dekat Yalcin dan pecahannya menembus helem jurnalis itu, memecahkan kacanya dan menyebabkan cedera serius pada mata kirinya.

Pacs, yang bekerja sebagai penjaga pantai, mengatakan dia yakin bahwa dua potongan granat terpisah mengenai helm Yalcin.

"Ketika sebuah truk di dekatnya dibakar, saya mencoba memindahkan orang-orang menjauh dari kemungkinan ledakan. Saya bisa mati jika salah satu botol gas di dekat saya terbakar," ujar dia.

Ketika petugas kesehatan bergegas untuk membantu Yalcin, kata Pacs, mereka membalut matanya untuk menyerap banyak darah.

Menurut Pacs, protes meningkat setelah Yalcin cedera dan daerah itu menjadi zona perawatan karena meningkatnya jumlah demonstran yang terluka.

"Saya tidak pernah melihat ketegangan seperti itu dalam beberapa bulan terakhir," tutur dia.

Yalcin terluka saat meliput bentrokan antara polisi Prancis dan demonstran yang menentang rencana kontroversial untuk reformasi pensiun.

Meskipun telah menjalani operasi selama enam jam, Yalcin masih menghadapi risiko kehilangan penglihatan secara permanen. 

Pada Jumat Senol Kazanci, ketua dewan dan direktur jenderal Anadolu Agency, meminta pihak berwenang Prancis untuk menyelidiki kasus Yalcin, dan mengatakan bahwa kantor berita akan mengawasi proses tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.