
Jakarta Coffee Week (JACOWEEK) 2017 untuk yang kedua kalinya digelar di HYPE Land, Pantai Indah Kapuk akhir pekan lalu. Acara ini menghadirkan 45 petani kopi dari 15 provinsi di Indonesia dalam pasar kopi beras. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Acara yang digelar selama tiga hari ini mencoba mengusung semangat untuk mendukung pertumbuhan kopi Indonesia dari hulu hingga ke hilir. Jacoweek juga mengajak serta SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia). (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Jacoweek menargetkan para pelaku industri kopi, juru sangrai, juru seduh, dan penikmat kopi dapat mengenal lebih dekat asal-usul kopi yang hadir di tiap cangkir. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Tren minum kopi sejak tiga tahun belakang meningkat di Jakarta. Penggagas Jacoweek berharap acara tahunan ini dapat menguatkan industri kopi spesialti Indonesia agar tidak menjadi tren sesaat, melainkan budaya dan gaya hidup. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Jacoweek diharapkan dapat menguntungkan para petani kopi Indonesia. Hal itu dikarenakan, petani akan berhubungan langsung dengan pembeli kopi beras tanpa melalui perantara. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Gelaran Jacoweek juga dianggap sebagai perhelatan yang tepat untuk meningkatkan apresiasi seluruh pelaku industri dan penikmat kopi terhadap petani kopi Indonesia dan terhadap kopi itu sendiri. Namun, ajang ini tidak menutup pintu untuk mengenalkan kopi dari luar negeri, seperti produk kopi Panama dari booth KLTR. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Jacoweek juga menghadirkan sesi cupping beras kopi yang telah disangrai dari 45 petani yang hadir. Sesi cicip kopi akan diikuti oleh para Q-Grader dan pelaku industri kopi. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Selain produk kopi, Jacoweek juga menjual berbagai macam sirup sebagai pemadan kopi latte. Geliat industri kopi spesialti di Indonesia terus berkembang sejak tiga tahun terakhir. Pada Juni tahun 2016 saja sudah tercatat terdapat 1083 kedai kopi di Jakarta. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Selain penggemar kopi, Jacoweek juga membuka pintu untuk pengusaha teh. Salah satunya adalah TEMA Tea. Pengusaha teh asal Bogor ini meramu daun teh dari Indonesia dengan bunga-bungaan dari Australia. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Ada juga pengusaha kopi yang ingin mengenalkan produk teh lokal. Mereka pun melabelkan nuansa Indonesia berupa corak batik dalam kemasan-kemasan plastik dan toples. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)

Selain teh, ada juga booth Otten Coffee yang tidak hanya menawarkan produk kopi baik biji maupun bubuk kopi, mesin kopi, alat-alat kopi seperti penggiling kopi (coffee grinder), barista tools, filter kopi, mesin sangrai kopi (coffee roaster) serta alat-alat metode manual brew. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)