Nasional

Setara Institute: Pengungkapan aktor rusuh 21-22 Mei bentuk transparansi polisi

Transparansi ini akan meningkatkan akuntabilitas penyidikan, ujar Ketua Setara Institute Hendardi

Hayati Nupus  | 12.06.2019 - Update : 13.06.2019
Setara Institute: Pengungkapan aktor rusuh 21-22 Mei bentuk transparansi polisi Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Indonesia pada 22 Mei 2019. Bentrokan ini terjadi setelah hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memenangkan pasangan petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih 2019-2024. ( Anton Raharjo - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Lembaga Swadaya Masyarakat Setara Institute menyatakan, pengungkapkan aktor kerusuhan 21-22 Mei 2019 merupakan bentuk transparansi Polri dalam menangani peristiwa hukum.

“Transparansi ini akan meningkatkan akuntabilitas penyidikan,” ujar Ketua Setara Institute Hendardi, dalam keterangannya pada Rabu.

Hendardi mengatakan sejumlah pihak meragukan muatan keterangan itu, namun itu merupakan upaya polisi memberikan pelajaran berharga pada warga negara soal arti penting demokrasi dan kebebasan berpendapat di tengah kekecewaan sebagian publik.

Pengungkapan yang dilakukan oleh Mabes Polri, kata Hendardi, memang kurang ideal untuk memperkuat independensi dibandingkan dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta.

Namun, tambah Hendardi, pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta ada jika lembaga yang memperoleh mandat itu tak bekerja.

“Sepanjang institusi yang ada sudah bekerja, maka pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta pun menjadi tidak relevan,” kata Hendardi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın