Presiden Jokowi nyatakan reformasi sektor kesehatan harus dipercepat
Jokowi meminta ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan ditingkatkan secara besar-besaran
Jakarta Raya
JAKARTA
Presiden Joko Widodo meminta percepatan reformasi fundamental di sektor kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidato kepresidenan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Penguatan kapasitas SDM (sumber daya manusia), pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan,” kata Jokowi —sapaan akrab presiden— dalam pidatonya di Jakarta, Jumat.
“Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran,” lanjut dia.
Jokowi menuturkan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian nasional.
Namun, dia menuturkan momentum ini bisa “dibajak” untuk menghasilkan lompatan-lompatan besar, salah satunya di bidang kesehatan.
Dalam momentum ini, Jokowi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tenaga kesehatan.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter dan perawat, serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, dan di rumah isolasi,” tutur dia.
Sehari sebelumnya, Jokowi memberikan tanda jasa kepada petugas medis yang gugur saat menangani pandemi.
Sebanyak 9 orang mendapatkan tanda Bintang Jasa Pratama dan 13 Bintang Jasa Nararya.
Indonesia saat ini masih berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang belum usai.
Hingga 14 Agustus 2020, Indonesia telah melaporkan total 132.816 kasus positif, dimana 5.968 pasien meninggal dan 87.558 orang sembuh.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.