ISTANBUL

Presiden Indonesia Prabowo Subianto berjanji pada Senin (1/9) untuk “tidak mundur selangkah pun” menyusul protes kekerasan di Tanah Air yang telah menewaskan sedikitnya empat orang, mengutip laporan Jakarta Globe.

Setelah menjenguk korban di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur, Prabowo mengatakan kekerasan itu dipicu oleh “perusuh, bukan pengunjuk rasa”, menuduh kelompok-kelompok ini berupaya mengguncang stabilitas bangsa.

Sejak bentrokan dimulai, 43 orang telah dirawat di rumah sakit, dengan 16 orang sudah dipulangkan dan 17 lainnya masih dirawat, termasuk 14 polisi dan tiga warga sipil. Salah satu korban, seorang perempuan yang sedang dalam perjalanan ke pasar, mengalami patah tulang paha setelah perusuh merampas sepeda motornya.

“Tujuan mereka bukan menyuarakan aspirasi. Tujuan mereka adalah menimbulkan kekacauan, mengganggu kehidupan masyarakat, dan mensabotase upaya pembangunan nasional yang bertujuan mengakhiri kemiskinan,” kata Prabowo.

Prabowo menginstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada para polisi yang terluka dalam bentrokan, banyak di antaranya mengalami cedera parah.

Ia juga mengecam aksi perusakan gedung parlemen di Jakarta, menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi.

“Gedung parlemen adalah simbol kedaulatan nasional. Membakarnya menunjukkan niat bukan untuk berdemo, melainkan menciptakan kerusuhan,” ujarnya.

“Demi Tuhan, saya tidak akan mundur selangkah pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” tambahnya.

Prabowo pada Minggu mengumumkan bahwa partai politik telah sepakat membatalkan sejumlah fasilitas dan keistimewaan bagi anggota parlemen.

Ia mengatakan partai-partai menerima bahwa tunjangan bagi anggota dewan akan dikurangi dan akan diberlakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Prabowo juga membatalkan kunjungannya ke China akibat protes di sejumlah kota di Indonesia, di mana demonstran membakar gedung-gedung DPRD setempat.

Protes yang dimulai pekan lalu itu menargetkan tunjangan anggota dewan. Tindakan polisi kemudian menyulut demonstrasi yang lebih besar setelah seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun, Affan Kurniawan, tewas tertabrak kendaraan lapis baja polisi pada Kamis.

Sedikitnya tiga orang lainnya tewas pada Jumat dalam aksi protes keras di berbagai wilayah.

Prabowo menyampaikan penyesalan atas insiden tersebut dan memerintahkan investigasi terhadap polisi yang menabrak Affan hingga tewas.

Presiden menegaskan bahwa setiap anggota polisi yang terbukti bersalah akan dimintai pertanggungjawaban, sembari menyatakan keterkejutan dan kekecewaannya atas tindakan berlebihan dari aparat yang mengemudikan kendaraan lapis baja tersebut.