Nasional, Regional

Polisi Malaysia pastikan WNI jadi korban mutilasi di Sungai Buloh

Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia menerima hasil test DNA terhadap kedua korban dari Kepolisian Malaysia

Erric Permana  | 01.03.2019 - Update : 03.03.2019
Polisi Malaysia pastikan WNI jadi korban mutilasi di Sungai Buloh Ilustrasi: Perayaan Malam Tahun Baru 2019 di Putrajaya pada 31 Desember 2018. (Adli Ghazali - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA

Polisi Malaysia memastikan dua korban mutilasi yang ditemukan di Sungai Buloh, Malaysia pada Januari 2019 lalu merupakan WNI.

Kepastian itu diterima Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia pada Kamis setelah menerima hasil test DNA terhadap kedua korban dari Kepolisian Malaysia.

"PDRM menuntaskan proses pencocokan DNA kedua korban dengan contoh DNA keluarga masing-masing yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia," bunyi keterangan KBRI Indonesia di Malaysia pada Jumat yang diterima Anadolu Agency.

KBRI juga mengaku menyampaikan kabar duka tersebut kepada keluarga korban atas nama Nuryanto berumur 37 tahun di Bandung dan Ai Munawarah berumur 20 tahun di Bekasi.

KBRI Kuala Lumpur akan segera melakukan proses pemulangan jenazah dalam waktu dekat.

PDRM kata KBRI mulai melakukan pengembangan penyidikan kasus ini.

"Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur akan memberikan dukungan penuh dalam upaya pengungkapan kasus ini, sebagaimana yang telah dilakukan sejak munculnya kasus ini, termasuk pendampingan bagi keluarga kedua korban," kata KBRI.

Sebelumnya, Polisi Malaysia menemukan dua jenazah WNI di sungai Buloh, Selangor pada 26 Januari 2019 lalu.

Nuryanto berangkat ke Malaysia untuk urusan bisnis pada Kamis, 17 Januari 2019, namun kehilangan kontak pada 22 Januari 2019.

Pelaku pembunuhan tersebut dikabarkan telah ditangkap oleh Polisi Malaysia. Pelaku berjumlah dua orang dan merupakan WN Pakistan.

Saat ini Polisi Malaysia masih mencari aktor intelektual pembunuhan itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.