Nasional

Pakar UI: Varian virus B1617 asal India dua kali lebih cepat menyebar

Pembatasan mobilitas masyarakat jelang lebaran dinilai belum efektif mengurangi penularan virus

Umar Idris  | 11.05.2021 - Update : 12.05.2021
Pakar UI: Varian virus B1617 asal India dua kali lebih cepat menyebar Oksigen diberikan kepada pasien yang saturasi oksigennya menurun di fasilitas layanan oksigen gratis untuk pasien Covid-19 di tempat ibadah kaum Sikh di Gurdwara, Kolkata, India pada 9 Mei 2021. (Sumit Sanyal - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Varian virus B1617 asal India, yang kini telah ada di sejumlah daerah di Indonesia, lebih berbahaya dari varian lainnya.

Salah satu bahayanya ialah varian ini dua kali lebih cepat menyebar di tengah masyarakat.

"Daya tularnya lebih tinggi sehingga membawa dampak berlapis," kata Pandu Riyono, pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, kepada Anadolu Agency, Selasa.

Dampak berlapis antara lain menyebabkan jumlah kasus lebih banyak, jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit lebih banyak, dan seterusnya.

"Jika rumah sakit kewalahan, ketersediaan alat kesehatan terbatas, akan menyebabkan kematian lebih banyak," tutur Pandu.

Di tingkat global, kata Pandu, varian virus B1617 dari India ini telah diakui oleh WHO sebagai virus yang menjadi perhatian (concern).

"Semua negara sekarang diharapkan memberi perhatian pada varian ini," kata dia.

Menurut Pandu Riyono, mobilitas masyarakat memang harus dibatasi, terutama menjelang dan saat lebaran.

"Pembatasan saat ini kurang efektif, karena masih banyak warga yang tetap bisa mudik lebaran sehingga berpotensi tertular atau menularkan," kata Pandu.

"Masyarakat sudah mengerti kok, tidak boleh, tapi tetap pergi, ya silakan saja kalau mau tertular," kata dia.

Pandu memperkirakan jumlah kasus covid-19 akan bertambah sekitar dua pekan setelah lebaran.

Sebelumnya pada Senin pemerintah Indonesia mengakui telah menemukan total 10 kasus Covid-19 dengan varian B1617 asal India.

Varian tersebut banyak ditemukan di wilayah Sumatra Selatan dan Kalimantan Tengah, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus B1617 sebenarnya telah masuk ke Indonesia sejak 7 Januari 2021 dari seorang pekerja migran asal Kota Medan yang baru kembali dari Malaysia.

Kemudian ditemukan empat kasus varian B1617 ini pada warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Sumatra Selatan.

Tiga kasus lainnya terdeteksi di Kalimantan Tengah pada pertengahan Maret 2021.

Kemudian pada awal April 2021, seorang tenaga kesehatan di Jakarta juga terinfeksi varian ini.

Kasus terakhir ditemukan dari seorang warga negara asing (WNA) asal India yang masuk ke Indonesia melalui Jakarta pada 22 April 2021.

Selain 10 kasus B1617, Indonesia menemukan 13 kasus Covid-19 dengan varian B117 —dikenal sebagai mutasi asal Inggris— yang diduga telah menular secara lokal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın