Nasional

Kerusuhan meluas ke Sorong, bandara rusak hingga lapas dibakar

Sejumlah kelompok massa belum bubar hingga Senin petang, namun Kapolres Sorong mengatakan situasi berangsur kondusif

Nicky Aulia Widadio  | 19.08.2019 - Update : 20.08.2019
Kerusuhan meluas ke Sorong, bandara rusak hingga lapas dibakar Ilustrasi. Polisi menembakkan gas air mata saat terlibat bentrok dengan massa di Petamburan, Jakarta, Indonesia pada 22 Mei 2019. Ini merupakan hari kedua demonstrasi menolak hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada rabu kemarin. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Kerusuhan juga terjadi di Sorong, Papua Barat sebagai buntut dari insiden terkait mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Kapolres Sorong AKBP Mario Christy Siregar mengatakan massa yang berunjuk rasa sempat menutup jalan raya menggunakan ban dan kayu yang dibakar serta merusak Bandar Udara Domine Eduard Osok.

Menurut Mario, situasi di Kota Sorong telah berangsur kondusif pada Senin petang meski sejumlah massa belum bubar.

“Kalau titik kumpul masih ada, kita masih beri imbauan. Artinya arus lalu lintas sudah bisa lewat lagi,” kata Mario ketika dihubungi Anadolu Agency, Senin.

“Bandara hanya kaca dan jendela saja, tidak ada yang terbakar. Sudah kondusif, pesawat juga besok bisa landing,” lanjut dia.

Selain itu, massa juga membakar lembaga pemasyarakatan Sorong.

Menurut Mario, kerusuhan yang terjadi di Sorong merupakan “bentuk solidaritas” terhadap aksi serupa di Manokwari dan Jayapura terkait insiden yang dihadapi mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Kerusuhan yang terjadi di Manokwari sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat. Tiga polisi terluka, sejumlah jalan diblokade, dan gedung DPRD Papua Barat dibakar.

Sebelumnya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Sabtu lalu, 17 Agustus 2019, terjadi penggerebekan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penggerebekan dilakukan oleh aparat keamanan diikuti pengepungan Satpol PP dan ormas. Sebanyak 43 mahasiswa digelandang ke Kantor Polres Surabaya.

Diduga penggerebekan dipicu kesalahpahaman setelah Bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya jatuh di depan asrama. Polisi kemudian memulangkan ke-43 mahasiswa tersebut pada Minggu dini hari.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.