Nasional

Indonesia pastikan berkontribusi dalam isu Rohingya, Palestina dan Afghanistan 2021

Mengenai isu Palestina Indonesia mengharapkan situasi kondusif akan tercipta mulai 2021 kata Retno Marsudi

Erric Permana  | 06.01.2021 - Update : 07.01.2021
Indonesia pastikan berkontribusi dalam isu Rohingya, Palestina dan Afghanistan 2021 Pemerinah Indonesia sediakan tempat perlindungan bagi pengungsi Rohingya yang terdampar beberapa hari yang lalu di Aceh, Indonesia pada 26 Juni 2020, Setidaknya 99 pengungsi, termasuk wanita dan anak-anak, diselamatkan oleh pihak berwenang dan nelayan dari sebuah kapal karam di Pantai Suenuddon, Aceh, Indonesia pada 25 Juni. ( Khalis Surry - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia menyatakan akan terus berkontribusi untuk memajukan berbagai isu kawasan dan dunia dalam prioritas diplomasi di tahun 2021.

Dalam pidato tahunannya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan beberapa isu kawasan dan dunia yang akan menjadi fokus di antaranya;

Isu Rohingya, Indonesia berharap 'Comprehensive Need Assesment' dapat segera dilakukan oleh Sekretariat ASEAN untuk mendorong repatriasi secara aman, sukarela dan bermartabat para pengungsi Rohingya. 


"Indonesia akan terus berusaha agar terdapat kemajuan penyelesaian isu Rakhine State," kata Retno Marsudi dalam pidato tahunannya pada Rabu.

Pada tahun 2020, atas dasar kemanusiaan, Indonesia telah menampung sementara dua gelombang pengungsi Rohingya dengan Jumlah total 396 orang.

Indonesia berharap dengan selesainya Pemilu di Myanmar komitmen penyelesaian akar masalah dan penciptaan kondisi kondusif di Rakhine State dapat dimulai kembali.

"Myanmar adalah rumah bagi mereka dan dunia berharap mereka dapat pulang dengan sukarela, aman dan bermartabat," kata Retno.

Mengenai isu Palestina Indonesia mengharapkan situasi kondusif akan tercipta mulai 2021.

Menurut dia, diperlukan komitmen semua pihak agar dialog konstruktif bahkan perundingan langsung dapat terjadi dengan terus memperhatikan hukum internasional, Resolusi DK PBB terkait dan parameter internasional yang telah disepakati.

"Dukungan terhadap bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaannya akan terus dilanjutkan," tegas Retno.

Pada akhir 2020, Indonesia kata Marsudi, sempat diberitakan seolah akan segera membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Hingga saat ini tegas Marsudi, tidak terdapat niatan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Indonesia juga akan terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two-state solution dan berdasar parameter internasional yang telah disepakati.

Dalam komunikasinya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 16 Desember 2020 lalu, Presiden Jokowi kata dia juga menegaskan Indonesia tidak memiliki niat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 


Selain Palestina dan Rohingya, Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam mendorong proses perdamaian yang inklusif di Afghanistan. 


Dalam tiga tahun ke depan, Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan bantuan sebesar USD5 juta dengan fokus pemajuan nilai-nilai Islam moderat dan penguatan peran perempuan di Afghanistan, termasuk melalui mekanisme kerja sama trilateral dengan negara mitra. 





Prioritas lain Indonesia dalam diplomasinya di 2021 yakni menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.

Selain meningkatkan intensitas perundingan perbatasan darat dan maritim dengan negara tetangga, Retno Marsudi menekankan satu prinsip terkait hak kedaulatan dan hak berdaulat di perairan Indonesia bahwa klaim apapun oleh pihak manapun harus sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982.

"Indonesia akan terus menolak klaim yang tidak memiliki dasar hukum," kata Retno.

Sementara itu dalam prioritas diplomasi ekonomi, Indonesia akan memperluas akses pasar dan integrasi ekonomi kawasan salah satunya melalui finalisasi Indonesia-Turkey CEPA on trade in goods.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.