Nasional

Indonesia klaim pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara

Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia 10 besar ekonomi global di 2030

Erric Permana  | 12.04.2021 - Update : 13.04.2021
Indonesia klaim pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara Aktifitas pekerja perdagangan indeks saham pada pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia pada Senin 8 Juli 2019. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara.

Saat membuka pameran teknologi industri Hannover Messe 2021 secara virtual, Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo -- mengatakan Indonesia juga memiliki bisnis startup mencapai 2.193 unit yang merupakan kelima terbesar di dunia.

"Indonesia memiliki lima unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki satu Decacorn," jelas Presiden Jokowi pada Senin.

Menurut dia, industri startup tersebut akan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar USD133 miliar pada 2025 mendatang.

"Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia. Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top 10 economy global pada 2030," jelas dia.

Dia mengajak Jerman sebagai tuan rumah Hannover Messe menjadi mitra dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia.

Jokowi mengaku telah menyiapkan peta jalan mewujudkan industri 4.0 di Indonesia..

Pertama, penguatan Sumber Daya Manusia di Indonesia.

Dia yakin Jerman bisa mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset dan penguatan universitas berbasis teknologi.

"Indonesia memiliki bonus demografi. Pada tahun 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh 2 kali lipat. Tantangannya adalah penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan," kata dia.

Kedua, pembenahan iklim investasi yang kondusif untuk industri 4.0.

Menurut dia, dengan pengesahan UU Cipta Kerja maka kepastian hukum serta berbagai insentif bagi pelaku ekonomi digital mendukung pengembangan industri 4.0.

Ketiga investasi pada pembangunan hijau.

"Menurut WEF, potensi ekonomi hijau atau pembangunan hijau sangat besar. Peluang bisnis sebesar 10,1 triliun USD. Peluang 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030," jelas dia.

Apalagi kata dia, berbagai macam terobosan telah dilakukan di Indonesia dalam pembangunan hijau.

"Kemitraan Indonesia dan Jerman untuk pembangunan hijau ke depan adalah salah satu prioritas. Saya mengapresiasi green infrastructure inisiative Jerman dengan nilai 2,5 miliar Euro. Program ini diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur hijau di Indonesia," pungkas dia.

Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan negaranya ingin menjadi mitra erat Indonesia dalam menghadapi transformasi digital.

"Negara Indonesia dengan Jerman berbeda tapi masih banyak hal yang mengaitkan dengan kedua negara kita sehingga kita menjadi mitra yang baik," ujar dia pada acara yang sama.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.