Nasional

Indonesia jajaki kerja sama pendidikan Islam dengan Afrika Selatan

Din Syamsuddin juga mendorong kerja sama dalam bidang sertifikasi halal

Pizaro Gozali İdrus  | 20.09.2018 - Update : 21.09.2018
Indonesia jajaki kerja sama pendidikan Islam dengan Afrika Selatan Utusan Khusus Untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama Afrika Selatan di Cape Town pada 17 September 2018. (Dokumentasi UKP-DKAAP - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali

JAKARTA

Utusan Khusus Presiden RI Din Syamsuddin berdialog dengan sekitar tokoh lintas agama Afrika Selatan dalam kunjungannya ke Cape Town.

Dialog ini digelar untuk mempromosikan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Dalam pidatonya, Din menilai perlu ada kerja sama yang konkret antara masyarakat Afrika Selatan dan Indonesia.

Menurut Din, kerja sama yang sangat mungkin dikembangkan adalah di bidang pendidikan dan keagamaan.

“Saya melihat, pemerintah Indonesia sangat mungkin untuk membantu membangun dan mengembangkan institusi pendidikan Islam di Afrika Selatan ini,” terang Din yang merupakan Utusan Khusus Untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) dalam rilisnya pada Kamis.

Selain itu, Din juga mendorong kerja sama dalam bidang sertifikasi halal dengan Afrika Selatan.

“Hal ini sangat mungkin dijalin,” terang Din.

Dalam kesempatan sama, Presiden Muslim Judicial Council (MJC) Syekh Irafaan Abrahams menyambut baik gagasan kerja sama antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Dia juga menilai Indonesia merupakan contoh yang tepat bagi dunia dalam bidang kerukunan antar-agama.

Selain itu, Syekh Irafaan mengapresiasi upaya Indonesia mempromosikan prinsip jalan tengah kepada dunia.

“Terima kasih kepada Indonesia melalui Din Syamsuddin yang telah menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang moderat serta rahmat bagi seluruh dunia dan umat manusia,” tutup dia.

Dialog yang diinisiasi MJC tersebut dihadiri oleh sekitar 50 orang tokoh Muslim, Kristen, Katolik, Buddha, dan aktivis NGO.

Antara lain Uskup Templeton dari Interfaith Community, Uskup Motsolo dari Penganut Ajaran Tradisional, Maulana Abdul Khaliq Allie, Syekh Riyad Fataar, anggota Parlemen Afsel Shahid Esau, Sejarawan Prof. Ebrahiem Rhoda, Ihsaan Taliep dan sejumlah kalangan bisnis dan komunitas adat di Cape Town.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.