Nasional

Indonesia dorong negara-negara ASEAN bantu rakyat Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga mendorong dilakukannya pembahasan mengenai situasi di Palestina dalam pertemuan ASEAN dengan negara lain

Devina Halim  | 02.08.2021 - Update : 03.08.2021
Indonesia dorong negara-negara ASEAN bantu rakyat Palestina Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menggelar jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu (tidak terlihat) setelah pertemuan resmi di Gedung Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta pada 22 Desember 2020. ( Kementerian Luar Negeri RI - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Indonesia mendorong negara-negara ASEAN memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan hal tersebut dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-54, Senin, yang digelar secara virtual.

“Hal ini bisa dilakukan secara kolektif oleh ASEAN melalui kerja sama United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees, UNRWA,” ungkap Retno dalam konferensi pers daring, Senin.

Dalam pertemuan itu, Retno juga mendorong dilakukannya pembahasan mengenai situasi di Palestina dalam pertemuan ASEAN dengan negara lain.

Selain Palestina, Indonesia juga mengaku prihatin soal situasi di Laut China Selatan.

Retno mengatakan latihan militer dan aktivitas ilegal, termasuk penangkapan ikan secara ilegal, berpotensi mengancam stabilitas kawasan Laut China Selatan.

Untuk itu, Indonesia meminta negara ASEAN mendorong seluruh mitra agar menahan diri dari tindakan yang dapat memanaskan situasi dan tetap menghormati UNCLOS 1982.

Topik lain yang dibahas yakni mengenai pengadaan vaksin bagi negara anggota ASEAN menggunakan Covid-19 ASEAN Response Fund.

Retno mengusulkan pengaturan mekanisme berbagi dosis atau doses sharing untuk mempercepat vaksinasi di negara-negara ASEAN.

“Indonesia mengingatkan bahayanya kebijakan diskriminasi terhadap jenis vaksin yang digunakan oleh negara dunia sebagai syarat dalam perjalanan,” ungkap Retno.


—Situasi di Myanmar
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan tidak ada perkembangan signifikan setelah lebih dari 100 hari para pemimpin negara ASEAN bertemu di ASEAN dan menyepakati konsensus lima poin.

Isi konsensus antara lain menyerukan penghentian kekerasan di Myanmar, membentuk utusan khusus ASEAN, serta menyediakan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Menlu Retno berharap penunjukkan utusan khusus ASEAN dapat disepakati dalam pertemuan ini beserta mandat tugas yang jelas.

Indonesia meminta komitmen Myanmar memberikan akses penuh ke utusan khusus dalam menjalankan tugasnya dan mendesak ASEAN mengimplementasikan poin lain dalam konsensus.

“Terus terhambatnya implementasi 5 point of consensus tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Oleh karenanya, sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive,” ujar Retno.

Apabila langkah konkret implementasi konsensus lima poin gagal disepakati dalam pertemuan ini, Indonesia mengusulkan agar tindak lanjut konsensus dikembalikan kepada pemimpin negara-negara ASEAN.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Berdasarkan laporan kelompok masyarakat sipil, pasukan junta telah menewaskan 940 orang kudeta militer.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.