Nasional

Indonesia bahas peluang kerja sama perkeretaapian dengan Kamboja

Ada potensi besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama, khususnya bagi Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Kamboja

İqbal Musyaffa  | 19.09.2019 - Update : 19.09.2019
Indonesia bahas peluang kerja sama perkeretaapian dengan Kamboja Ilustrasi: Seorang penumpang wanita menunggu kedatangan Kereta Commuter Line di Staisiun Palmerah, Jakarta Barat, 21 Juli 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Kementerian Perhubungan Indonesia bertemu dengan Kementerian Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja untuk membahas peluang sama kedua negara di sektor perkeretaapian.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia berkeinginan untuk membahas serta membina kerja sama bilateral potensial di sektor transportasi antar kedua negara.

Menurut dia, Kamboja sedang membuat perencanaan pembangunan infrastruktur yang luar biasa di bidang transportasi khususnya moda perkeretaapian, pelabuhan, serta jalan untuk meningkatkan sektor perdagangan dan pariwisata serta membangun konektivitas.

“Sehubungan dengan ini, saya percaya bahwa ada potensi besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama, khususnya bagi Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Kamboja,” ujar Menteri Budi dalam keterangan resmi, Kamis.

Dia mengatakan Indonesia juga siap mendukung peningkatan kemampuan petugas transportasi di Kamboja untuk mendapatkan pembelajaran di Indonesia.

Menteri Budi juga mengenalkan beberapa stakeholder di Kementerian Perhubungan yang berhubungan dengan kebutuhan Kamboja dalam bidang infrastruktur transportasi kereta api dan dapat membangun kerja sama dengan Kamboja.

Stakeholder yang diperkenalkan ke Kamboja antara lain PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai produsen sarana kereta, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator kereta api, dan juga PT LEN yang menaungi bidang persinyalan kereta.

Lebih lanjut Menteri Budi juga membuka peluang kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan (Diklat) di bidang perkeretaapian.

Indonesia memiliki Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) di Madiun yang dapat membantu pengembangan kemampuan SDM Kamboja dengan memberikan pelatihan dan pendidikan seperti Rekayasa Mekanika Kereta Api, Teknik Elektro Kereta Api, Manajemen Transportasi Kereta Api, dan Teknik Pembangunan Jalur dan Kereta Api, serta berbagi pengetahuan di dalam bidang perkeretaapian.

“Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Kamboja di sektor transportasi dapat dikembangkan lebih lanjut, dan hubungan yang erat dengan Kamboja tetap dijaga serta dapat saling menguntungkan,” ungkap Menteri Budi.

Sebagai informasi, pemerintah Kamboja telah mengeluarkan USD226,5 juta untuk merevitalisasi jalur selatan yang menghubungkan Phnom Penh dengan Shianoukville (kota pelabuhan), dan jalur barat yang menghubungkan Phnom Penh dengan Poipet (kota perbatasan dengan Thailand).

Kamboja juga akan menggelontorkan anggaran sebesar USD100 juta untuk pembelian sarana perkeretaapian untuk memenuhi kebutuhan 8 lokomotif, 130 gerbong, dan 4 mesin pengganti lokmotif.

Selain sarana perkeretaapian, Kamboja juga memerlukan prasarana perkeretaapian, operator kereta api, serta infrastruktur penghubung transportasi lainnya.

Dalam beberapa pertemuan dengan KBRI Phnom Penh, Kamboja menyampaikan keinginan untuk menjajaki kerja sama di bidang pelabuhan, jalan raya, serta infrastruktur penunjang lainnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.