Nasional

Impor Indonesia pada Juni meningkat 27,56 persen

Secara bulanan terjadi peningkatan pada seluruh sektor impor antara lain sektor konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal

Iqbal Musyaffa  | 15.07.2020 - Update : 21.07.2020
Impor Indonesia pada Juni meningkat 27,56 persen Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan nilai impor Indonesia pada Juni yang sebesar USD10,76 miliar mengalami peningkatan sebesar 27,56 persen dari bulan Mei yang sebesar USD8,44 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ekspor pada Juni mengalami penurunan 6,36 persen dari USD11,5 miliar pada Juni tahun lalu

Dia mengatakan secara bulanan terjadi peningkatan pada seluruh sektor impor antara lain sektor konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal.

“Kenaikan impor khususnya pada bahan baku dan barang modal diharapkan bisa menggerakkan sektor manufaktur, karena ada beberapa bahan baku yang belum bisa diproduksi di dalam negeri,” jelas Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu.

Dia menjabarkan impor barang konsumsi pada Juni sebesar USD1,41 miliar meningkat 51,1 persen secara bulanan dan juga meningkat 37,15 persen dari Juni tahun lalu.

“Komoditas impor yang meningkat antara lain daging beku dari Australia, obat-obatan dari Inggris, dan buah pir dari China,” ujar dia.

Kemudian Suhariyanto mengatakan impor bahan baku/penolong pada bulan Juni sebesar USD7,58 miliar yang meningkat 24,01 persen dari bula Mei, namun turun 13,27 persen dari Juni tahun lalu.

Komoditas impor bahan baku/penolong yang meningkat antara lain gula mentah dari Thailand dan bijih besi dari Australia.

Selanjutnya, impor barang modal pada Juni sebesar USD1,77 miliar yang meningkat 27,35 persen dari bulan lalu dan juga tumbuh 2,63 persen dari Juni tahun lalu.

“Impor sektor ini yang meningkat antara lain laptop dan notebook dari China serta beberapa mesin dari Jerman,” lanjut Suhariyanto.

Berdasarkan HS dua digit, terjadi peningkatan impor pada mesin dan peralatan mekanis sebesar USD432,4 juta, mesin dan perlengkapan elektrik USD258 juta, serta logam mulia dan permata/perhiasan sebesar USD142 juta.

Kemudian, Suhariyanto mengatakan berdasarkan asal negara, terjadi peningkatan impor asal China sebesar USD811,8 juta, Brazil USD246,1 juta, dan Jepang USD203,9 juta.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.