Densus 88 tangkap sembilan terduga teroris JAD
Tujuh orang di antaranya pernah berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Daesh
Jakarta Raya
Nicky Aulia Widadio
JAKARTA
Densus 88 menangkap sembilan orang terduga teroris di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Selasa lalu.
Dari sembilan orang tersebut, tujuh orang di antaranya pernah berangkat ke Suriah.
“Artinya para pelaku yang tertangkap sudah memiliki pengalaman, kemampuan, dan militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap lebih dulu di Lampung dan Bekasi,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu malam.
Tujuh terduga teroris yang pernah berangkat ke Suriah tersebut berinisial AH alias Memed, A alias David, IH alias Iskandar, AU alias AL, AM alias Farel, AS alias Tatang, serta PT alias Darma.
Mereka ditangkap di Jawa Tengah dan tercatat pernah berangkat ke Suriah pada rentang waktu yang berbeda-beda, yakni antara 2013 hingga 2015.
Mereka mengikuti pelatihan fisik atau bela diri dan bergabung dengan bagian logistik di Daesh.
Terduga teroris AM alias Farel telah dua kali berangkat ke Suriah melalui Turki, namun tertangkap dan dideportasi ke Indonesia.
Densus 88 juga menangkap JM alias Jundi di wilayah Jawa Tengah, namun dia diketahui belum pernah berangkat ke Suriah.
Selain itu, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial JP di Jawa Timur.
Dedi menuturkan JP belum pernah berangkat ke Suriah, namun dia berperan sebagai koordinator Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.
"Yang bersangkutan koordinator pelatihan di Jawa Tengah dari tahun 2016 sampai 2019,” tutur Dedi.
Dari penangkapan tersebut, Densus 88 menyita barang bukti berupa ponsel, ATM, flashdisk, laptop, hardisk, serta beberapa catatan pribadi.
Densus 88 masih mendalami keterangan dari para terduga teroris untuk mengetahui rencana teror kelompok mereka.