Dalam 7 pekan, 843 hektar lahan terbakar di Riau
Sejumlah daerah terkepung asap, meski sebaran dan durasinya tidak lama, ujar BNPB
Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengungkapkan 843 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau sepanjang Januari hingga 18 Februari 2019 atau tujuh pekan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kebakaran itu tersebar di Kabupaten Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis 627 hektare, Meranti, Siak, Kampar, dan Kota Pekanbaru.
“Sejumlah daerah terkepung asap, meski sebaran dan durasinya tidak lama,” ujar Sutopo, Selasa, dalam keterangannya.
Sebagian besar kebakaran itu, ungkap Sutopo, terjadi di lahan gambut milik masyarakat dengan jenis tanaman semak belukar.
Berdasarkan Indeks Standar Pencamaran Udara (ISPU), kata Sutopo, hingga 18 Februari 2019 angka tertinggi berada di Rumbai Pekanbaru senilai 55 dan Dumai 71 atau sedang.
Sutopo menuturkan jika Riau memiliki dua musim kemarau.
Saat ini hingga pertengahan Maret, lanjut Sutopo, Riau menghadapi musim kemarau.
Musim kemarau berikutnya, imbuh Sutopo, akan kembali datang pada Juni-Oktober.
“Setiap musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan meningkat, makanya perlu diantisipasi,” ujar Sutopo.
Saat ini, kata Sutopo, Manggala Agni, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan pencegahan dan pemadaman api.
Tim gabungan, kata Sutopo, mengerahkan tiga helikopter Bell-412 dan Superpuma untuk memadamkan api dari udara.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.