Nasional

BNPB: 126 orang meninggal akibat banjir NTT dan NTB

Kepala Pusat Data, Humas, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan 74 orang masih berstatus hilang

Nicky Aulia Widadio  | 07.04.2021 - Update : 08.04.2021
BNPB: 126 orang meninggal akibat banjir NTT dan NTB Sejumlah warga membawa seorang korban yang tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia pada 5 April 2021. ( Rayu Zanita - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Korban meninggal akibat banjir di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat bertambah menjadi 126 orang hingga Rabu siang.

Kepala Pusat Data, Humas, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menuturkan 124 orang di antaranya merupakan korban jiwa di Nusa Tenggara Timur dan dua orang lainnya di Nusa Tenggara Barat.

“Sebanyak 74 orang masih berstatus hilang,” kata Raditya melalui konferensi pers virtual, Rabu.

BNPB juga mencatat 129 orang mengalami luka dan 4.465 orang terdampak banjir, gelombang pasang, hingga angin kencang yang dipicu siklon tropis Seroja.

Sebanyak 688 rumah rusak berat, 272 rusak sedang, dan 154 orang rusak ringan.

Banjir, gelombang tinggi, dan angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah di NTT sejak akhir pekan lalu.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan siklon tropis Seroja ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia.

Faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja salah satunya yakni suhu muka laut yang semakin hangat, mencapai lebih dari 26,5 derajat hingga 29 derajat Celcius, di wilayah Samudera Hindia.

Menurut BMKG, fenomena tersebut merupakan bukti nyata bahwa perubahan iklim global terjadi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.