JAKARTA

Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut ada aktor intelektual di balik kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah di Papua.

Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan lembaganya telah melakukan pemetaan terhadap otak dibalik kerusuhan itu.

"Kami antisipasi lah supaya bisa segera dilakukan peredaan ketegangan," ujar Wawan Hari Purwanto melalui sambungan telepon pada Rabu.

Bahkan kata dia, BIN telah mencium adanya gejala sebelum kerusuhan terjadi.

Menurut dia, semua pihak harus menahan diri untuk tidak gegabah dalam mengeluarkan pernyataan.

Sebab kata dia, permasalahan Suku, Ras, Agama dan Golongan (SARA) bisa dengan cepat bereaksi di masyarakat.

"Kalau kondisi lagi panas mending tidak usah berkomentar ya. Kalau sedang pasang berkomentar, pasti komentarnya itu emosional," tambah dia.

Sejumlah daerah seperti Manokwari dan Sorong sempat terjadi kericuhan pada Senin dan Selasa akibat perlakuan rasis dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Namun pada hari ini kericuhan justru terjadi di Kabupaten Fakfak saat aksi massa yang memprotes perlakukan rasis dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Massa membakar Pasar Tumburuni dan Kantor Dewan Adat Fakfak. Polisi sempat menembakkan gas air mata.