Dunia, Jamal Khashoggi

Erdogan desak dunia untuk prioritaskan kasus Khashoggi

Pada konferensi pers G20, Erdogan mendesak pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi harus dibawa ke pengadilan

Surya Fachrizal Aprianus  | 29.06.2019 - Update : 30.06.2019
Erdogan desak dunia untuk prioritaskan kasus Khashoggi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan keterangan kepada pers pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (Metin Aktas - Anadolu Agency)

Ankara

Oleh Ali Murat Alhas

ANKARA

Presiden Turki pada hari Sabtu menyerukan masyarakat internasional untuk bersama berupaya membawa kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi ke pengadilan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan berbicara pada konferensi pers di INTEX Osaka International Exhibition Center di sela-sela KTT G20 yang diadakan di Jepang dan menyampaikan pidato tentang berbagai hal.

"Membawa pelaku pembunuhan Khashoggi, dari tingkat atas ke bawah ke pengadilan adalah tugas utama masyarakat internasional," kata Erdogan dalam pidatonya.

Khashoggi terbunuh dan terpotong-potong oleh kelompok operasi rahasia milik Saudi tak lama setelah ia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu.

"Ke 15 orang yang dikirim ke Turki adalah pelaku pembunuhan Khashoggi, dan MBS [Putra Mahkota Mohammad Bin Salman] adalah orang pertama yang harus mengungkapkan [kebenaran] di balik insiden ini," katanya.

Presiden Turki menggarisbawahi bahwa media internasional harus lebih banyak membahas kasus ini.

Erdogan mengatakan unit intelijen Turki membagikan rekaman terkait dengan pembunuhan Khashoggi dengan rekan-rekan Saudi.

"Bisakah Dollar membeli sesuatu? Pasti ada hal-hal yang tidak bisa dibeli, saya yakin "pena" itu salah satunya. [Dolar] seharusnya tidak bisa membeli "pena" atau opini," tegasnya.

Riyadh menyebarkan berbagai narasi yang saling bertentangan untuk menjelaskan hilangnya Khashoggi sebelum mengakui bahwa dia dibunuh di gedung diplomatik. Riyadh juga berusaha mengalihkan kesalahan atas kematian Khashoggi pada operasi yang gagal yang dilakukan oleh agen-agen jahat.

Hingga kini jasad Khashoggi belum ditemukan, dan Kerajaan Saudi tetap tutup mulut soal keberadaan mayat Khashoggi.

Dalam laporannya, Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard mengatakan pembunuhan Jamal Khashoggi "merupakan pembunuhan di luar proses hukum" yang menjadi tanggung jawab "Arab Saudi."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.