Türkİye

Turki akan kurangi ketergantungan pada energi asing

Turki akan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya domestik dalam energi, kata Presiden Erdogan

Dandy Koswaraputra  | 17.02.2019 - Update : 18.02.2019
Turki akan kurangi ketergantungan pada energi asing Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa di Turki, Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya saat kampanye untuk pemilihan lokal 31 Maret di provinsi barat laut Edirne, Turki pada 16 Februari 2019. (TURKISH PRESIDENCY / KAYHAN OZER / HANDOUT - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Etem Geylan, Berin Alpaslan Gokce dan Cigdem Alyanak

ANKARA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu bahwa Turki akan mengurangi ketergantungannya pada sumber energi asing.

Berbicara pada kampanye untuk pemilihan lokal 31 Maret di provinsi barat laut Edirne, Erdogan mengatakan bahwa Turki berupaya memaksimalkan pemanfaatan sumber daya domestik dalam energi.

"Pada 2017, pembangkit listrik kami dari sumber domestik adalah 45 persen. Sekarang, sudah mencapai 60 persen," kata Erdogan.

Dia juga ingat bahwa Turki menemukan ladang gas baru di Thrace dengan cadangan 3 miliar meter kubik yang akan menggandakan produksi gas alam negara itu saat ini.

"Produksi ini cukup untuk memenuhi konsumsi 300.000 rumah tangga selama 10 tahun," tambah dia.

Turki memiliki sumber daya energi dalam negeri yang terbatas dan terutama bergantung pada impor

energi yang mahal untuk konsumsinya, yang merupakan bagian terbesar dari defisit neraca berjalan.

Negara ini berusaha untuk menemukan sumber minyak dan gas alam baru, dan juga banyak berinvestasi dalam energi terbarukan dan batubara domestik.

- Pertemuan PM Yunani

Erdogan juga memberitahukan pertemuannya baru-baru ini dengan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.

Dia mengatakan Tsipras mengeluh kepadanya bahwa oposisi Yunani mengkritiknya, namun, Erdogan mengatakan dirinya adalah politisi dan harus merasa percaya diri.

Yunani telah menutup beberapa asosiasi di Thrace Barat karena mereka memiliki kata "Turki" dalam nama mereka.

Meskipun Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) menghukum Yunani dalam hal ini, Yunani tidak menerapkan putusan ECHR tentang masalah ini.

Yunani menolak untuk mengakui bahwa ada minoritas Turki di Yunani dan mengakuinya hanya dengan denominasi agama, sebagai minoritas Muslim.

Wilayah Thrace Barat Yunani adalah rumah bagi minoritas Muslim Turki sekitar 150.000 orang.

Erdogan mengatakan di Turki, selama pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), minoritas agama seperti Rums (Kristen Ortodoks Yunani), orang Armenia dan Yahudi menikmati hak-hak mereka dalam bentuk "paling luas".

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın