Nasional

Tim kuasa hukum Aman Abdurrahman nilai vonis mati dipaksakan

Aman hanya menyampaikan pesan dari juru bicara kelompok teroris Daesh bernama Syekh Adnani, kata pengacara

Shenny Fierdha Chumaira  | 22.06.2018 - Update : 23.06.2018
Tim kuasa hukum Aman Abdurrahman nilai vonis mati dipaksakan Terdakwa kasus terorisme Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma sebelum menjalani sidang pembacaan putusan atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia pada Jumat 23 Juni 2018. Hakim yang diketuai Akhmad Jaini menjatuhkan hukuman mati terhadap Aman Abdurrahman karena terbukti melakukan tindak pidana terorisme berupa pengeboman dibeberapa lokasi di Indonesia salah satunya bom di Thamrin pada 2016 lalu. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Shenny Fierdha

JAKARTA

Tim kuasa hukum teroris Aman Abdurrahman menilai bahwa vonis pidana mati yang dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkesan dipaksakan.

Salah satu anggota tim kuasa hukum Aman, Asludin Hatjani, menilai vonis bersifat memaksakan karena Aman hanya menyampaikan pesan dari juru bicara kelompok teroris Daesh bernama Syekh Adnani untuk melakukan serangan teroris (amaliyah) seperti di Prancis pada November 2015 silam.

Pesan untuk melakukan amaliyah tersebut ditujukan kepada terpidana kasus bom Thamrin, Saiful Muhtohir alias Abu Ghar.

Namun, sekali lagi Asludin menekankan, pesan untuk amaliyah itu berasal dari Syekh Adnani, bukan langsung dari Aman sebab Aman hanya menyampaikan kepada Abu Ghar.

"Vonis itu dipaksakan sekali. Pesan itu bukan dari Aman tapi dari Syekh Adnani," ucap Asludin saat ditemui usai sidang vonis terhadap Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat.

Dia menyayangkan pesan tersebut justru dijadikan alat bukti oleh majelis hakim untuk menjatuhi hukuman mati kepada Aman.

Asludin berpendapat bahwa kliennya tidak ada kaitan langsung dengan serangkaian serangan teroris di tanah air seperti yang dituding oleh pemerintah.

Terkait apakah ajaran mengenai syirik demokrasi beserta ajaran radikal lainnya yang disebar oleh Aman kepada pengikutnya sehingga menggerakkan mereka untuk melancarkan serangan teroris, Asludin tidak berkomentar banyak.

"Kalau ajarannya menggerakkan orang lain atau tidak, itu tergantung orangnya apakah mau digerakkan atau tidak," tukas Asludin singkat.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın