Nasional

Gempa 6,2 SR kembali guncang Lombok

Sejak beberapa pekan lalu, Lombok diguncang serentetan gempa

Hayati Nupus  | 09.08.2018 - Update : 09.08.2018
Gempa 6,2 SR kembali guncang Lombok Ilustrasi. Terlihat runtuhan bangunan di Pamenang, Lombok Utara. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter kembali mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pukul 12.25 WIB.

Dalam laman webnya, BMKG menyebutkan pusat gempa berlokasi di laut kedalaman 12 kilometer, berjarak 6 kilometer sebelah barat laut Lombok Utara. Ini merupakan lokasi berbeda ketimbang pusat gempa sebelumnya.

“Gempa tidak berpotensi tsunami,” ujar pernyataan tersebut.

Sejak beberapa pekan lalu, Lombok diguncang serentetan gempa. Gempa tektonik berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, Minggu malam, pukul 18.46 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami dan mengakhirinya pada pukul 20.25 WIB.

Hingga saat ini tim SAR gabungan masih mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.

Lokasi gempa Minggu lalu tak jauh dari pusat gempa sepekan sebelumnya yang berkekuatan 6,4 skala richter dan mengguncang Bali, Lombok, hingga Sumbawa. Gempa pekan lalu itu menewaskan 17 orang, 365 terluka dan membuat ribuan orang mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sudah sejak lama Lombok menjadi wilayah yang rawan gempa bumi.

Di bagian utara, kedua wilayah tersebut berada di sesar Flores yang memanjang dari Laut Arafuru hingga ke Selat Lombok.

“Kedua wilayah juga berada di jalur subduksi, yaitu pertemuan dua lempeng Hindia Australia dan Eurasia di sebelah selatan yang bergerak rata-rata 7 cm per tahun,” ujar Sutopo, beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata Sutopo, terdapat sesar-sesar di daratan yang dapat menggerakkan kedua wilayah tersebut kapan saja.

BNPB juga mencatat sejumlah kejadian gempa besar di Lombok dan Sumbawa yang berasal dari sesar Flores. Di Lombok, di antaranya, gempa 6,1 skala richter 30 Mei 1979, gempa 6,2 SR 20 Oktober 1979, dan gempa 6,3 SR pada 17 Desember 1979.

Di Sumbawa, gempa besar di antaranya terjadi berkekuatan 6,3 skala richter pada 1 Desember 2006, gempa 6,5 skala richter 25 November 2007 dan gempa 6,6 skala richter pada 8 November 2009.

Selain Lombok dan Flores, kata Sutopo, wilayah Indonesia memang rawan gempa bumi, bersumber dari jalur subduksi maupun sesar yang terdapat di daratan.

Apalagi, kata Sutopo, beberapa waktu lalu pemerintah menemukan 214 sumber gempa baru di Indonesia, sehingga kini terdapat 295 sesar aktif di Indonesia.

Sesar-sesar itu tersebar di Jawa sebanyak 37 sesar, Sulawesi 48 sesar, Papua 79 sesar, Nusa Tenggara sekaligus Laut Banda 49 sesar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın