Nasional

Dua pasangan capres-cawapres Pemilu 2019 akan ikuti debat perdana malam nanti

Menurut Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, masyarakat sangat berharap pada debat perdana yang akan diselenggarakan pada Kamis ini

Erric Permana  | 17.01.2019 - Update : 18.01.2019
Dua pasangan capres-cawapres Pemilu 2019 akan ikuti debat perdana malam nanti Kedua pasangan capres dan cawapres RI menunjukkan nomor urut masing-masing, dalam rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pemilihan Umum 2019, yang di gelar KPU di Jakarta, Indonesia pada 21 September 2018. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA 

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno bakal mengikuti debat perdana pemilihan presiden 2019 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada malam nanti.

Tema debat perdana yakni mengenai hukum, HAM, korupsi dan terorisme yang akan dipandu oleh dua moderator yaitu jurnalis senior Ira Koesno serta Imam Priyono.

Nantinya juga akan ada enam panelis dalam debat perdana tersebut. Mereka di antaranya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Hukum Tata Negara Margartio Kamis, Ahli Hukum Bivitri Susanti dan Ahli Hukum Luar Negeri Hikmahanto Juwana.

Debat tersebut akan dibagi menjadi enam segmen dan berlangsung dalam waktu 90 menit.

Segmen pertama nantinya kedua pasangan capres dan cawapres akan memaparkan visi dan misinya.

Kemudian pada segmen kedua dan ketiga, kedua pasangan harus menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh panelis.

Untuk segmen keempat dan kelima, masing-masing pasangan calon akan melemparkan pertanyaan. Sementara pada segmen keenam nantinya pasangan calon akan memberikan pernyataan sebagai penutup acara debat.

Menurut Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, masyarakat sangat berharap pada debat perdana yang akan diselenggarakan pada Kamis ini.

Sebab, menurut dia, masyarakat jenuh dengan model kampanye yang selama ini hanya membicarakan masalah kontroversial dan tidak membahas isu kepentingan publik.

Dia menilai calon penantang harus menawarkan program alternatif dan tidak hanya memberikan kritik semata.

"Tetapi harus ada narasi alternatif atau solusi," jelas Arya di kantornya pada Selasa.

Arya menilai calon pasangan yang akan mengikuti debat perdana nanti harus mampu tampil dengan performa yang baik untuk bisa mempengaruhi para pemilih baru, pemilih milenial serta pemilih yang saat ini masih ragu menentukan pilihannya.

"Gesture, body languagenya, komunikasinya, dan yang kedua soal materinya. Substansinya, gagasannya, programnya. Kalau kandidat bisa unggul di dua itu saya percaya debat akan mampu mempengaruhi orang," kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.