5 polisi yang tewas saat insiden Mako Brimob diberi pangkat anumerta

Muhammad Latief, Shenny Fierdha

JAKARTA

Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada lima orang anggota kepolisian yang gugur dalam kerusuhan di Markas Komando Brigade Mobil, Depok, Jawa Barat, Selasa Malam.

Kenaikan pangkat tersebut berdasarkan surat telegram STR L/264/V/HUM/.1.1./2018 tertanggal 9 Mei 2018.

Rincinya, mereka yang mendapat kenaikan pangkat itu ialah Inspektur Polisi Satu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Brigadir Satu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Ajun Inspektur Dua Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi.

"Rekan-rekan kami yang gugur sedang menjalankan tugas negara. Mereka adalah polisi yang sangat mendedikasikan dirinya untuk negara dan sangat setia dalam menjalankan tugasnya. Mereka adalah bhayangkara terbaik kepolisian," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia Brigadir Jenderal M. Iqbal Abduh di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), Depok, Rabu.

Pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB, terjadi kericuhan antara aparat dengan narapidana teroris di kompleks tahanan Mako Brimob.

Beredar di media sosial bahwa ada anggota Brimob yang ditawan oleh para narapidana teroris yang juga merampas senjata milik anggota.

Kericuhan diduga dikarenakan adanya salah paham antara aparat dengan narapidana.

Selain lima orang anggota tewas, satu orang narapidana teroris ikut tewas karena diduga berusaha melawan petugas.