Politik, Dunia, Ekonomi

Turkiye jamu perwakilan dari 147 negara dalam Forum Diplomasi Antalya

Forum tersebut akan dihadiri oleh hampir 4.500 peserta, termasuk 19 kepala negara, 73 menteri, dan 57 perwakilan lembaga internasional

Sümeyye Dilara Dinçer, Hatice Özdemir Tosun  | 29.02.2024 - Update : 06.03.2024
Turkiye jamu perwakilan dari 147 negara dalam Forum Diplomasi Antalya

ANKARA 

Forum Diplomasi Antalya (ADF) yang digelar di kota selatan Turkiye akan mempertemukan para perwakilan dari 147 negara dari seluruh dunia.

Menurut sumber diplomatik, edisi ketiga dari forum internasional yang telah dimulai Kamis ini dihadiri oleh hampir 4.500 peserta, termasuk 19 kepala negara, 73 menteri, dan 57 perwakilan internasional.

Forum yang mengusung tema Elevating Diplomacy Amidst Crises ini akan membahas berbagai topik seperti isu global, perubahan iklim, migrasi, Islamofobia, perang dagang, dan kecerdasan buatan.

Forum ini dihadiri sekitar 2.000 peserta pada 2021, sementara tahun ini diperkirakan akan dihadiri hampir 4.500 orang. Pada 2022, terdapat 30 panel yang diselenggarakan, sedangkan tahun ini, pada 1-3 Maret, akan diselenggarakan 52 panel.

Acara ini akan merangkul berbagai peserta, mulai dari diplomat dan politisi hingga mahasiswa, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas bisnis.

Berbagai tokoh juga akan hadir dalam acara diplomasi itu.

Pameran Century of Türkiye, yang akan menampilkan visi Türkiye di bidang seni, energi, pertahanan, dan industri, akan digelar di forum tersebut.

Forum ini juga akan mencakup Pameran Bulletproof Dreams: Gaza Children Painters, yang diselenggarakan oleh Kepresidenan Komunikasi Türkiye untuk menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza melalui perspektif anak-anak.

Terjemahan dalam bahasa Prancis, Spanyol, Arab, dan Rusia akan tersedia selama sesi pembukaan.

Panel

Setelah acara pembukaan, akan diadakan panel pemimpin bertajuk Meningkatkan Diplomasi di Tengah Krisis, sesuai dengan tema tahun ini.

Panel tersebut, yang menampilkan presiden Bulgaria, Kosovo, Somalia, dan Djibouti, akan membahas kemajuan dan menyoroti diplomasi.

Panel kedua akan membahas peningkatan multilateralisme selama krisis, menampilkan presiden Madagaskar, Guinea-Bissau, dan Kongo.

Forum ini akan menggelar pertemuan yang membahas isu regional mengenai Afrika, Amerika Latin, dan Asia-Pasifik, wilayah yang memiliki kepentingan geografis dan kebijakan luar negeri terkini bagi Turkiye.

Panel mengenai isu-isu Balkan akan mencakup menteri luar negeri Serbia, Montenegro, Bosnia dan Herzegovina, dan Makedonia Utara, serta Perwakilan Khusus Inggris untuk Balkan. Mereka akan membahas tantangan dan peluang di kawasan.

Forum tersebut juga akan membahas Organisasi Kerjasama Ekonomi di Laut Hitam dan masalah keamanan, dengan dua panel mengenai Eurasia dan Dunia Turki.

Mevlut Cavusoglu, ketua Delegasi Turkiye di Majelis Parlemen NATO, juga akan berpartisipasi dalam forum tersebut.

Panel Eurasia akan membahas isu-isu regional serta peluang kerja sama ekonomi.

Acara ini akan dihadiri oleh para presiden organisasi regional dan beberapa perwakilan negara yang membahas topik “konektivitas.”

Afrika

Sesi regional lainnya akan berfokus pada isu Afrika, menekankan kerja sama sambil menjaga hak-hak  setiap negara.

Forum itu juga akan menyediakan dua panel tentang Afrika.

Panel pertama mencakup fokus pada wilayah Sahel, yang baru-baru ini menjadi sorotan karena masalah keamanan dan terorisme, dan panel kedua akan membahas peluang yang ditawarkan Afrika dan pentingnya benua ini bagi masa depan.

Forum ini juga akan mencakup sesi regional mengenai transformasi di Amerika Latin dan perkembangan di kawasan Asia-Pasifik.

Sesi mengenai Timur Tengah akan diadakan dengan empat panel yang membahas berbagai isu di wilayah tersebut.

Panel Grup Gaza

Panel Gaza Contact Group, yang dipandu oleh Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan, akan membahas upaya untuk menghentikan masalah Palestina dan pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza, serta bertukar pandangan.

Panel tersebut, yang akan diadakan di antara anggota kelompok kontak, rencananya akan mencakup wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Yordania, serta menteri luar negeri Palestina, Mesir, dan Arab Saudi.

Panel bertajuk Building Blocks for Lasting Peace in the Middle East juga akan membahas kejadian terkini di Gaza.

Ini akan mencakup menteri luar negeri Lebanon dan Palestina, wakil menteri luar negeri Bahrain, dan wakil sekretaris jenderal Liga Arab.

Model penjaminan Turkiye dalam mencapai solusi permanen terhadap masalah Palestina juga akan dibahas oleh para akademisi di meja bundar tersebut.

Panel keempat, yang berfokus pada Timur Tengah, akan diadakan pada tingkat ahli, mempertemukan para jurnalis dan pemikir dari kawasan tersebut untuk membahas "bagaimana landasan baru dapat diciptakan di Timur Tengah."

Politik dan Keamanan Internasional

Kategori "Politik dan Keamanan Internasional" akan menampilkan panel-panel yang membahas berbagai topik, termasuk peran "perempuan" dalam keamanan dan diplomasi.

Sesi bertajuk “Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan” yang dipimpin oleh Ibu Negara Emine Erdogan ini akan dihadiri oleh partisipasi khusus dan tingkat tinggi.

Rasisme, xenofobia, Islamofobia, dan mediasi juga akan dibahas dalam forum tersebut.

Negara-negara kurang berkembang

Sebuah sesi akan mendukung negara-negara kurang berkembang, dengan partisipasi perwakilan dari Bank Teknologi PBB dan Pusat Pengembangan Sektor Swasta UNDP.

Panel lainnya akan fokus pada kontribusi pemerintah daerah terhadap isu-isu global dan bagaimana kontribusi ini dapat ditingkatkan.

Sebuah panel mengenai perubahan iklim, yang juga akan membahas ketahanan energi dan pangan, akan mencakup partisipasi dari Afrika dan Timur Tengah.

Pertemuan meja bundar bertajuk "Perdagangan Internasional, Konektivitas, dan Saling Ketergantungan" yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden Cevdet Yilmaz juga akan diadakan.

Panel pakar

Di ADF, pemuda, teknologi, dan sains akan dibahas, dan perkembangan terkini di bidang luar angkasa di semua dimensi akan dibahas pada hari kedua forum tersebut.

Pada hari ketiga, akan diadakan panel bertajuk “Kecerdasan Buatan dan Diplomasi”, dimana para ahli akan bertukar pandangan mengenai peluang dan risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan.

Koridor kemanusiaan

Forum edisi kedua yang diadakan pada 11-13 Maret 2022 bertema “Redefining Diplomacy” ini dihadiri lebih dari 3.000 orang.

Sebanyak 75 negara diwakili dalam forum tersebut, dengan partisipasi 17 kepala negara dan pemerintahan, 80 menteri, dan 39 perwakilan organisasi internasional.

Selama forum tersebut, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengadakan 11 pertemuan bilateral, sementara mantan menteri luar negeri Mevlut Cavusoglu mengadakan 67 pertemuan bilateral.

Erdogan juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam forum tersebut.

Pada pertemuan yang dihadiri sekitar 400 jurnalis lokal dan asing tersebut, Türkiye menekankan pentingnya menjaga koridor kemanusiaan tetap terbuka.

Turkiye yang telah mengupayakan penghentian perang antara Rusia dan Ukraina dan demi perdamaian abadi, mempertemukan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba untuk pertama kalinya pada 10 Maret 2022, di sela-sela ADF .

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Turkiye saat itu Cavusoglu pada forum tahun 2022 menarik perhatian media.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın