Ekonomi, Nasional

Rupiah masih berpotensi lanjutkan penguatan

Dari sisi teknikal rupiah juga mulai mendekati nilai support yang cukup kuat di level Rp13.890 per dolar AS

İqbal Musyaffa  | 13.09.2019 - Update : 13.09.2019
Rupiah masih berpotensi lanjutkan penguatan Ilustrasi: Uang dolar Amerika. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi melanjutkan penguatan setelah saat ini untuk sementara berada di luar zona Rp14 ribu dengan posisi Jumat siang di level Rp13.911 per dolar AS.

Kepala Riset dan Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan perkembangan terbaru terkait perang dagang saat ini memberikan sentimen positif pada rupiah karena adanya pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk memulai kesepakatan dengan China.

“Penguatan ini bisa terlihat dari turunnya harga emas global karena pelaku pasar yang mulai keluar dari aset aman kembali masuk ke aset berisiko,” jelas Ariston, kepada Anadolu Agency, Jumat.

Ariston menambahkan dari sisi teknikal rupiah juga mulai mendekati nilai support yang cukup kuat di level Rp13.890 per dolar AS.

Penguatan tersebut akan terus berlanjut apabila negosiasi perdagangan AS dan China berlanjut pada awal Oktober nanti.

“Namun apabila ada sentimen negatif, nilai tukar rupiah bisa langsung kembali ke Rp14.100 per dolar AS,” lanjut dia.

Sentimen negatif tersebut menurut dia apabila AS dan China plin plan dalam kesepakatan dagangnya dengan membatalkan rencana negosiasi lanjutan Oktober mendatang.

Ariston menambahkan saat ini pasar masih menunggu arah kebijakan the Fed terkait suku bunganya di minggu depan terlebih setelah European Central Bank (ECB) melonggarkan kebijakan moneternya dengan memangkas suku bunga deposito sebesar 10 basis poin menjadi -0,50 persen.

“Ini memberikan tekanan pada the Fed untuk melakukan hal serupa ECB sehingga dolar bisa tertekan,” kata dia.

Selain itu, kebijakan suku bunga BI yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Gubernur minggu depan juga dinantikan pasar.

“Kemarin BI sudah mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga, tapi kali ini mungkin suku bunga akan tetap 5,5 persen,” jelas Ariston.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.