Ekonomi

Menko Airlangga siapkan 4 strategi kendalikan inflasi

Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia tahun lalu terbukti dapat menjaga inflasi 2019 tetap rendah pada level 2,72 persen (yoy)

Iqbal Musyaffa  | 13.02.2020 - Update : 16.02.2020
Menko Airlangga siapkan 4 strategi kendalikan inflasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Anton Raharjo - Anadolu Ajansı)

Jakarta Raya

JAKARTA

Pemerintah bersama Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) mempersiapkan empat strategi untuk menjaga inflasi agar tetap terkendali seperti pada tahun 2019.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa langkah tersebut antara lain dengan menjaga inflasi volatile food (pangan yang bergejolak harganya) dalam kisaran 4 plus minus 1 persen.

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat empat pilar strategi yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif sejalan dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2019-2021.

“Implementasi strategi difokuskan untuk menurunkan disparitas harga antar waktu dan antar wilayah,” kata dia di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Menko Airlangga mengatakan TPIP juga akan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Kemudian, TPIP juga akan memperkuat kelembagaan pertanian, disertai peningkatan kapasitas, pembiayaan, dan pengembangan ekosistem pertanian digital untuk menjaga inflasi pangan.

“Strategi kedua TPIP adalah dengan meningkatkan efektivitas program-program perlindungan sosial dan penyaluran subsidi tepat sasaran dalam rangka menjaga daya beli masyarakat tetap terjaga,” jelas Menko Airlangga.

Dia menambahkan strategi ketiga adalah dengan memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi masyarakat.

Strategi selanjutnya adalah dengan memperkuat koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rakornas Pengendalian Inflasi pada Juni 2020 dengan tema ‘Stabilitas Harga Menuju Indonesia Maju: Sinergi Meningkatkan Ketersediaan Pangan melalui Korporatisasi dan Digitalisasi UMKM’.

“Sinergi kebijakan yang telah ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia tahun lalu terbukti dapat menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tetap rendah terkendali pada level 2,72 persen (yoy) dan berada dalam kisaran sasaran 3,5 plus minus 1 persen,” ungkap Menko Airlangga.

Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan yang terendah selama dua dekade terakhir, sekaligus melanjutkan tren terjaganya realisasi inflasi pada kisaran sasaran selama lima tahun terakhir.

Menko Airlangga menerangkan, keberhasilan menjaga inflasi 2019 tersebut disumbang oleh penurunan inflasi inti menjadi 3,02 persen (yoy) dan minimnya inflasi administered prices (harga yang diatur pemerintah sebesar 0,51 persen (yoy).

Sementara itu, inflasi volatite food meningkat jadi 4,3 persen (yoy), namun masih terjaga di bawah 5 persen sesuai kesepakatan Pertemuan Tingkat Tinggi TPIP 2019.

Menurut Menko Airlangga, inflasi yang terus menurun dan terkendali dalam sasaran dipengaruhi oleh semakin terjangkarnya ekspektasi inflasi dan terjaganya kestabilan nilai tukar.

“Ini semua merupakan hasil penguatan koordinasi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah,” lanjut dia.

Dia menambahkan pembangunan infrastruktur terus dioptimalkan sehingga memberikan dampak positif dalam perbaikan konektivitas dan kelancaran distribusi barang dan jasa.

Menurut Menko Airlangga, pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga.

“Tujuannya agar inflasi IHK tetap terjaga dalam kisaran sasarannya 3 plus minus 1 persen pada 2020,” ungkap Menko Airlangga.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.