
Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Pemerintah Malaysia mempertimbangkan akan menjual tanah yang dikuasainya untuk membayar hutang, setelah sebelumnya menjual superyacht Equanimity, kata Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Kamis.
"Kami melihat kemungkinan mengurangi utang melalui mengidentifikasi aset pemerintah, yang dapat kami jual.
"Faktanya, kami mungkin, jika perlu, menjual tanah milik pemerintah. Tapi tentu saja, kami akan (hanya) menjualnya kepada orang Malaysia dan bukan orang asing.
"Itu akan membantu (dalam upaya kami) untuk mengurangi utang (nasional) kami," katanya dalam konferensi pers di lobi parlemen seperti diberitakan New Straits Times.
Mahathir mengatakan upaya sedang dilakukan untuk mengurangi utang pemerintah.
"Saat ini, prosesnya masih berjalan. Utang sedang diturunkan dan upaya sedang dikerjakan setiap saat."
Ditanya tentang jumlah utang terbaru, dia menjawab; "Saya tidak bisa memberikan angka yang pasti, tetapi aku percaya itu telah berkurang cukup banyak."
Sebelumnya, Mahathir mengatakan utang nasional berada pada tingkat yang dapat dikelola.
"Itu (jumlahnya) sudah turun. Menteri keuangan akan tahu angka pasti.
"Pertama, ekonomi kita telah tumbuh dalam satu tahun terakhir, oleh karena itu hutang kita menjadi lebih kecil.
"Kedua, kami dapat memulihkan cukup banyak uang yang hilang serta yang disimpan di Singapura.
"Ketiga, kami juga bekerja keras untuk mengurangi nilai kontrak East Coast Rail Link (ECRL), karena jika kami tidak melanjutkannya, kami harus membayar kompensasi yang sangat besar. Jadi itu dikelola." dia berkata.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa utang pemerintah mencapai RM1,087 triliun.
Kemarin, Jaksa Agung Tommy Thomas mengumumkan bahwa Equanimity akan dijual kepada Genting Malaysia Bhd atau perusahaan kendaraan tujuan khusus (SPV) dengan harga USD126 juta, sebagai ganti rugi skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.